Kasus Vina: Fenomena FoMO dan No Viral No Justice
Ilustrasi--
BACA JUGA:Gagal 2 Kali, HM Mohamad Luthfi Daftar Lagi di PKB pada Malam Hari
NO VIRAL NO JUSTICE
Slogan no viral no justice memang sedang tren beberapa tahun terakhir. Slogan ini terkait dengan penegakan hukum di Indonesia yang dirasa kurang adil (tajam ke bawah, tumpul ke atas).
Tentu kita semua masih ingat kasus Brigadir Joshua yang awalnya dinarasikan sebagai kasus pelecehan seksual atas istri Jenderal Polisi Bintang Dua Ferdy Sambo sehingga terjadi tembak sesama pengawal pribadi.
Setelah ramai dalam pemberitaan, viral di media sosial dan mendapatkan atensi yang sangat luas akhirnya dapat diungkap secara lebih terbuka. Sehingga mantan Kepala Divisi Propam Polri itu yang pada awalnya menampilkan diri sebagai sosok suami korban dan tidak bersalah akhirnya diseret ke pengadilan dan dijatuhkan hukuman seumur hidup.
BACA JUGA:1000 Siswa SMPN 1 Sumber Kompak Ikuti Gerakan Sarapan Pagi Gratis
Fenomena FoMO dalam kasus ini tentu menjadi salah satu kepedulian atas penegakan hukum dari warganet. mereka secara tidak langsung memiliki andil dalam memengaruhi penegakan hukum yang adil ditengah kebuntuan atau kejanggalan dari pengungkapan suatu kasus.
Viralnya kasus Vina ini mendorong Polisi Daerah Jawa Barat kembali menunjukan keseriusannya dalam pengungkapan kasus ini dan merilis 3 nama Daftar Pencarian Orang (DPO) yang belum diadili.
Suara-suara pesimis tentang keseriusan pihak berwenang atas kasus ini disampaikan oleh beberapa warganet terlebih adanya isu bahwa tersangka utama tragedi itu memiliki keterkaitan dengan pejabat tertentu. Sehingga kasus ini akan sulit diungkap secara adil.
Bahkan isu yang kemudian segera dibantah, sebagaimana dinyatakan di atas bahwa putra mantan Bupati Cirebon adalah pelakunya. Selain itu ada pula isu yang menyebutkan bahwa jabatan kepolisian orang tua pelaku utama lebih tinggi daripada ayah korban (Eky).
BACA JUGA:Hari Ini Terakhir Pendaftaran PKD, Proses Rekrutmen Ditangani Langsung Bawaslu Kabupaten Cirebon
PENUTUP
Era media sosial membuat segala informasi lebih terbuka dibandingkan sebelumnya. Fenomena FoMO tentu bisa berdampak negatif maupun positif. Fenomena FoMO dalam kasus Vina ini dapat menjadi negatif jika yang viral ialah berupa hoax, perundungan siber (cyber bullying) dan doxing (tindakan pengungkapan data-data pribadi) pihak-pihak yang tidak ada sangkut pautnya (salah sasaran).
Warganet diharapkan tidak mudah mempercayai apalagi menyebarkan informasi yang belum dibandingkan dan diuji kebenarannya. Di sisi lain dapat menjadi positif jika dengan viralnya kembali kasus ini sehingga warganet serta masyarakat mampu memberikan tekanan positif bagi penegakan hukum terlebih jika pihak-pihak yang bersalah ialah mereka yang terkait dengan pejabat. Semoga kasus ini segera terungkap seadil-adilnya. (*)
Penulis adalah Guru MAN 1 Cirebon, Kabupaten Cirebon