Andalus Group Jajaki Potensi Imbal Dagang Kopi dan Briket ke Mesir
Ketua Dewan Perdagangan Indonesia-Mesir Dede Muharam (dua dari kiri) menjelaskan tentang potensi kerja sama dengan Mesir.-ist-radar cirebon
Andalus Group melakukan penjajakan kerja sama imbal hasil business to bussiness (B-to-B) produk kopi dan briket dengan Mesir. Prosesi ini merupakan tindak lanjut atas kesuksesan Indonesia-Egypt Bussiness Council atau Dewan Perdagangan Indonesia-Mesir dalam membawa produk-produk Indonesia pada pameran Cafex Expo 2024 yang digelar di Kairo, Mesir, beberapa waktu lalu.
Ketua Dewan Perdagangan Indonesia-Mesir Dede Muharam mengungkapkan bahwa Cafex Expo 2024 merupakan pameran di bidang hospitality yang cukup populer di Mesir.
Pameran ini menampilkan berbagai peserta dari industri perhotelan. Di mana acara ini telah menjadi acara wajib bagi kafe, restoran, dan hotel untuk menghubungkan mereka dengan para pemasok terkemuka, termasuk dari Indonesia.
Dari Indonesia pihaknya membawa sejumlah pengusaha untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan dan KBRI Mesir di Kairo. Di antaranya adalah PT Surabraja dan Andalus Group.
BACA JUGA:PLN dan Ombudsman Pastikan Hak Konsumen Terpenuhi
“Dalam pameran itu, banyak pihak-pihak yang tertarik dengan produk-produk yang kami bawa. Mulai dari produk makanan dan minuman, kopi, briket arang dan sebagainya," ungkap pria yang akrab disapa Kang Dede Muharam atau KDM tersebut.
Nah, setelah gelaran pameran tersebut, pihaknya mulai menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. Pada Senin (13/5/2024), pihaknya diundang Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti potensi kerja sama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Mesir. “Ini sebagai tindaklanjuti atas capaian yang kita lakukan bersama pada Pameran Cafex 2024 lalu," ungkapnya
KDM mengungkapkan bahwa antara produk yang akan diekspor ke Mesir adalah produk kopi dan briket. Produk-produk yang diproduksi oleh Andalus Group itu, sangat diminati di Mesir. Lebih lanjut KDM mengungkapkan bahwa dalam kerja sama imbal dagang itu, pihak Mesir menawarkan produk berupa Poshpate.
Mengingat produk Phospate merupakan produk industri besar, maka pihak Kementerian Perdagangan memanggil sejumlah pihak yang terkait dengan itu, seperi PT Pupuk Indonesia dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
BACA JUGA:Perhelatan Hari Sejuta Kiblat
“Produk Phospate ini di Indonesia tidak ada bisa ditambang secara efisien. Sehingga dengan adanya kerja sama imbal dagang ini, diharapkan dapat menjaga ketersediaan Phospate yang memang sangat penting untuk industri pupuk di Indonesia," ujarnya, Kamis 16 Mei 2024.
Dengan adanya kerja sama imbal dagang B-to-B antara Indonesia dengan Mesir ini, KDM berharap akan banyak produk Indonesia yang berhasil tembus ke pasar Internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah.
“Mudah mudahan akan semakin banyak pengusaha yang berminat untuk memperluas pangsa pasarnya ke luar negeri. Terutama di wilayah Timur Tengah,” pungkasnya. (awr/opl)