Rencananya Diresmikan Presiden Jokowi, Desa Gebang Makar Batal Dapat Program Kalamo, Ini Penyebabnya

Jalan Lingkar Gebang mendesak untuk diperbaiki sebagai syarat untuk mendapat program Kalamo.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang gagal mendapat program kampung nelayan modern (Kalamo) tahun 2024 ini.

Penyebab utama kegagalan program Kalamo ini tak lain disebabkan karena faktor ketiadaan akses jalan menuju desa tersebut. 

Akses jalan menuju Gebang Mekar dinilai tidak layak, sehingga program Kalamo itu dialihkan ke daerah lain.

“Faktor utama kegagalan Desa Gebang Mekar mendapat program Kalamo karena akses jalan menuju Gebang Mekar tidak memadai, termasuk Jalan Lingkar Gebang yang tidak jadi dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2024 ini,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Drs E Rusmana MSi.

BACA JUGA:Indonesia vs Uzbekistan: Ingin Lebih dari Lolos

Kata dia, jalan akses yang lama tidak masuk kriteria karena jalan tersebut cukup sempit dan tidak tertata dengan baik. Sedangkan, Jalan Lingkar Gebang yang diharapkan jadi akses utama juga dinilai tidak layak. 

“Indikatornya dari KKP, sehingga mengapa akses jalan yang lama dan ada saat ini (Jalan Lingkar Gebang) digunakan tidak masuk kriteria yang ditetapkan oleh KKP,” katanya.

Menurut Iyus, karena gagal sehingga tahun 2025 mendatang Desa Gebang Mekar harus dari awal kembali untuk mengikuti perlombaan agar bisa mendapatkan program Kalamo.

BACA JUGA:Warga Sambut Baik Pemilu Awal yang Digelar Radar Cirebon

“Karena ini kan sistemnya perlombaan, maka Desa Gebang Mekar tahun depan harus dari awal lagi ikut perlombaan,” ujarnya.

Padahal, kata birokrat senior yang akrab disapa Iyus itu, Desa Gebang Mekar sudah dinyatakan mendapatkan program yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kuwu) Gebang Mekar, Nurdianto mengatakan, penyebab utama kegagalan desa mendapat program Kalamo dari Kementerian KKP karena akses jalan saat ini yakni Jalan Lingkar Gebang tidak tuntas dibangun pada tahun 2024 ini. 

BACA JUGA:Harapan Warga Kota Cirebon untuk Pemimpin akan Datang: Infrastruktur dan Kesejahteraan Guru Honorer

Pihak Kementerian KKP, lanjut Nurdianto, menganggap Jalan Lingkar Gebang tidak memadai menjadi akses ke kampung nelayan modern.

Tag
Share