Warga Sambut Baik Pemilu Awal yang Digelar Radar Cirebon

Tim Pemilu Awal Radar Cirebon.-seno dwi priyanto-radar cirebon

CIREBON- Kegiatan Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon pada Jumat, 26 April 2024, nyatanya disambut dengan antusias oleh warga. Mereka tak segan untuk bertanya kepada tim Pemilu Awal Radar Cirebon terkait dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

Salah seorang warga di kompleks GSP, Kelurahan Karyamulya, Kesambi, Siska, mengatakan bahwa dengan adanya Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon dapat menjadi media sosialisasi sekaligus gambaran mengenai Pilkada Kota Cirebon, walau masih sekitar 7 bulan lagi. Tepatnya pada 27 November 2024 mendatang.

“Sejujurnya saya masih belum tahu siapa-siapa saja calonnya. Masih belum tahu juga kapan pilkadanya dilaksanakan. Jujur belum tahu. Makanya dengan adanya Radar (Radar Cirebon) turun begini, akhirnya jadi tahu. Sudah mulai punya gambaran. Terima kasih nih," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap pemimpin ke depan dapat menjadikan Kota Cirebon lebih baik lagi. Sama seperti beberapa warga lainnya, Siska menyampaikan unek uneknya tentang infrastruktur.

BACA JUGA:Harapan Warga Kota Cirebon untuk Pemimpin akan Datang: Infrastruktur dan Kesejahteraan Guru Honorer

“Kalau sekarang kan kayak masalah ada jalan rusak, ada drainase yang belum bagus (penyebab banjir, red). Ya, mudah-mudahan ke depannya masalah seperti ini itu bisa diselesaikan," katanya.

Bagus, warga GSP lainnya menegaskan, persoalan jalan rusak termasuk yang terlihat. Tapi itu saja tak kunjung selesai. Bukan hanya ruas jalan di perumahan padat penduduk. Tapi kerusakan juga terjadi di jalan protokol atau pusat lalu lintas di Kota Cirebon.

Ia juga menyoroti gagalnya pengelolaan Stadion Bima oleh Pemkot Cirebon. “Bima dikelola pemkot tapi tambah hancur. Itu pasar apa stadion, rapihnya hanya ketika ada seremonial saja," sesal warga RW 12 GSP tersebut.

Soal pendidikan, Bagus juga pesimistis. Katanya, tidak menyentuh ke lapis paling bawah. Wajib belajar 12 tahun hanya sebagai semboyan. Fakta di lapangan, jelasnya, jauh dari harapan.

BACA JUGA:Pemilu Awal Radar Cirebon: Eti Mendominasi

“Wajib belajar 12 tahun, tapi masih banyak anak-anak kita di Kota Cirebon yang putus sekolah. Tidak tamat SMP, tidak tamat SD," tandasnya. (awr/ade)

Tag
Share