Akses Jalan Dinilai Tidak Layak

BELUM TERTATA: Jalan Lingkar Gebang mendesak untuk diperbaiki sebagai syarat untuk mendapat program Kalamo.-deny hamdani-radar cirebon

CIREBON-Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon mengakui, salah satu gagalnya program kampung nelayan modern (Kalamo) di Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang karena faktor ketiadaan akses jalan menuju desa tersebut. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana MSi kepada Radar Cirebon, kemarin.

Padahal, kata birokrat senior yang akrab disapa Iyus itu, Desa Gebang Mekar sudah dinyatakan mendapatkan program yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu.

Namun, lanjut  Iyus, karena akses jalan menuju Gebang Mekar dinilai tidak layak sehingga program Kalamo itu dialihkan ke daerah lain.

BACA JUGA:Seni Fotografi dengan Pano Awards

“Faktor utama kegagalan Desa Gebang Mekar mendapat program Kalamo karena akses jalan menuju Gebang Mekar tidak memadai, termasuk Jalan Lingkar Gebang yang tidak jadi dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2024 ini,” ujar Erus Rusmana. 

Dijelaskannya, jalan akses yang lama tidak masuk kriteria karena jalan tersebut cukup sempit dan tidak tertata dengan baik. Sedangkan, Jalan Lingkar Gebang yang diharapkan jadi akses utama juga dinilai tidak layak. 

“Indikatornya dari KKP, sehingga mengapa akses jalan yang lama dan ada saat ini (Jalan Lingkar Gebang) digunakan tidak masuk kriteria yang ditetapkan oleh KKP,” katanya.

Menurut Iyus, karena gagal sehingga tahun 2025 mendatang Desa Gebang Mekar harus dari awal kembali untuk mengikuti perlombaan agar bisa mendapatkan program Kalamo.

BACA JUGA:Dukung Bisnis Konsumen dan Pertumbuhan Industri di Sulawesi Tengah

“Karena ini kan sistemnya perlombaan, maka Desa Gebang Mekar tahun depan harus dari awal lagi ikut perlombaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kuwu) Gebang Mekar, Nurdianto mengatakan, penyebab utama kegagalan desa mendapat program Kalamo dari Kementerian KKP karena akses jalan saat ini yakni Jalan Lingkar Gebang tidak tuntas dibangun pada tahun 2024 ini. 

Pihak Kementerian KKP, lanjut Nurdianto, menganggap Jalan Lingkar Gebang tidak memadai menjadi akses ke kampung nelayan modern. Sehingga, pihaknya hanya bisa pasrah ketika gagal mendapatkan program Kalamo dari Kementerian KKP.

“Jalan Lingkar Gebang yang tertata rapi menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan program Kalamo tersebut, karena jalan merupakan salah satu fasilitas penunjang akses keluar masuk ketika program Kalamo itu terealisasi,” ujar Nurdianto.

Tag
Share