Pernyataannya Lukai Perasaan Umat Islam, Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan ke Polisi
Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf karena menyinggung soal salat dan zakat dalam agama Islam dibandingkan dengan persepuluhan dalam agama Kristen.-ist-radar cirebon
Pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyinggung soal salat dan zakat dalam agama Islam dibandingkan dengan persepuluhan dalam agama Kristen terus dipersoalkan. Pernyataan dia itu dianggap melukai hati dan perasaan umat Islam.
Atas perbuatannya itu, Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dilaporkan ke polisi. Kali ini dia dilaporkan Kongres Pemuda Indonesia. Pembuatan laporan dari Kongres Pemuda Indonesia diwakili oleh Sapto Wibowo Sutanto.
Sapto mempolisikan Pendeta Gilbert Lumoindong pada 19 Januari 2024 di Polda Metro Jaya. Laporannya terdaftar dengan nomor: LP/B/2110/IV/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Kami menyesalkan sikap GL yang membuat candaan tentang zakat san sholat sambil ditertawai oleh jemaahnya. Hal tersebut membuat Kongres Pemuda Indonesia yang mayoritas penganut agama Islam tersinggung," kata Pitra Romadoni Nasution, kuasa hukum Kongres Pemuda Indonesia dalam keterangan persnya.
Pitra Romadoni mengatakan, pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral di media sosial melukai hati dan perasaan umat Islam. "Kasus ini sudah diserahkan dan dipercayakan penanganan kepada Polri dalam hal ini Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti. Semoga dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat demi menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjaga toleransi yang sudah baik dan harmonis di NKRI," paparnya.
Dia meminta masyarakat untuk tenang tidak terbawa emosi. Dengan alasan, kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi dan sedang ditangani pihak berwajib.
Pitra menyayangkan pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang memberikan kesan kurang baik terhadap ajaran agama Islam di hadapan jemaatnya.
"Candaan GL membandingkan persepuluhannya dengan 2,5 persen (muslim) sambil memperagakan rukuk (sholat muslim) sambil tersenyum adalah perbuatan yang tidak patut dibuat candaan karena hal tersebut sangat sakral dan berpotensi menyinggung perasaan antarumat beragama," tegasnya.
BACA JUGA:Hadapi Pilbup Cirebon, Golkar Perluas Komunikasi dengan Parpol Lain
Pendeta Gilbert Lumoindong sebelumnya sudah minta maaf atas pernyataannya yang menyinggung ibadah sholat dan zakat dalam agama Islam dan melahirkan kontroversi di masyarakat.
"Dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Saya tidak ada niat untuk mengolok-olok apalagi menghina. Sama sekali tidak ada," kata Pendeta Gilbert Lumoindong di bilangan Jakarta Selatan, Senin (16/4).
Pendeta Gilbert Lumoindong menyatakan sama sekali tidak ada niatan mengolok-olok atau merendahkan agama lain. Dia mengklaim, apa yang dilakukannya sebagai bagian dari auto kritik praktik ibadah dalam agamanya dengan menyinggung ibadah sholat dan zakat dalam agama Islam.
"Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," paparnya. (jpnn)