Mulia Bersama Alquran
Ilustrasi--
Nikmat yang tidak akan dapat dirasakan oleh siapapun kecuali oleh orang yang pernah merasakannya. Demikian kata Sayyid Quthb dalam pembukaan tafsirnya Fii Dzilaal Alquran (di bawah naungan Alquran).
BACA JUGA:Ponpes Progresif RPK Ulfiyah Segeran Buka Majelis Taklim
Seperti itulah Alquran jika telah menjadi darah daging, berakar dalam memori, menancap kuat dalam hati dan menjulang tinggi dalam cita-cita perjuangan.
Hal itu terjadi karena di dalam dadanya ada keyakinan bahwa wujud Alquran itu tidaklah punya arti jika tidak mewujud dalam kehidupan nyata, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Agar dapat hidup bersama dengan Alquran baik dengan membacanya, menghafalkan, memahami, mengajarkan, dan mengamalkannya; yang pertama, terus belajar dan mengajarkan Alquran selagi nyawa masih dikandung badan. Apapun profesinya hendaknya selalu mengaitkan diri dengan aktifitas belajar dan mengajarkan Alquran.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (H.R. Bukhari).
BACA JUGA:Grand Vitara Untuk Ciptakan Momen Libur Lebaran yang Stylish
Kedua, senantiasa menyibukkan diri dengan Alquran. Sebaik-baik kesibukan di dunia ini adalah sibuk dengan Alquran. Jangan pernah jauh darinya jika ingin menjadi manusia mulia dan bahagia. Kemuliaan seseorang adalah sejauhmana ia memposisikan Alquran dalam hidupnya.
Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang disibukkan oleh Alquran sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhuk-Nya.” (H.R. Ahmad dan Thabrani).
Ketiga, bagi orang yang mahir dalam membaca Alquran akan dikumpulkan dengan para Malaikat yang mulia. Nabi SAW bersabda, “Orang yang mahir membaca Al-Quran, ia berada bersama para Malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Alquran serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (H.R. Muslim).
Keempat, bagi orang yang senantiasa membaca Alquran maka akan mendapatkan jaminan syafaat darinya. Dari Abu Umamah Al-Bahily RA berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah Alquran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya.” (HR Muslim).
BACA JUGA:Institut Padhaku Jalin Kerja Sama dengan NU Tiongkok
Kelima, ahlul quran disebut sebagai keluarga Allah dan sebagai manusia pilihan. Yakni, orang-orang yang beriman dan selalu berinteraksi dengan Alquran dengan selalu membacanya, menghafalnya, mempelajari dan menghayati maknanya, serta mengamalkannya.
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia. Para sahabat bertanya: “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab: “Para ahli Al-Quran. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” (H.R. Ahmad).
Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar istikamah berinteraksi dengan Alquran sehingga layak mendapatkan jaminan hidup mulia, di dunia bahagia dan di akhirat masuk surga. Amin. (*)