Manifestasi Puasa
Ilustrasi--
Banyak orang mengeluh tentang bobroknya akhlak generasi saat ini. Tapi yakinlah, Ramadan sesungguhnya membawa angin segar untuk sebuah perbaikan karakter, moralitas dan akhlak.
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Miris, Suara Sejumlah Caleg PDIP Hilang Usai Kritisi Sikap Penguasa
Jika para orang tua menginginkan sebuah perubahan, adanya generasi yang taat dan berbudi pekerti yang baik.
Maka inilah saat yang tepat untuk mendampingi mereka agar melaksanakan puasa Ramadan dan berusaha menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dengan pengawalan yang ketat.
Proses pembiasaan ini harus dimulai sejak dini seperti kata pribahasa, “ala bisa karena biasa”.
Anak yang terbiasa untuk melaksanakan puasa dan ibadah Ramadan lainnya sejak dini, tidak akan kesulitan ketika melaksanakan puasa setelah dewasa nanti.
BACA JUGA:Mantan Hakim MK Minta Kejagung Kejar Pihak PT Antam di Korupsi 7 Ton Emas
Demikian pula hal-hal yang melingkupinya. Semuanya sudah terkondisikan karena adanya proses latihan dan pembiasaan yang panjang dengan pengawasan ketat orang tua.
Orang tua juga bisa mengembangkan nilai-nilai istiqamah (konsisten), disiplin, sabar, jujur. Anak dilatih sebulan penuh agar konsisten melaksanakan puasa di siang hari dan salat tarwih pada malam harinya.
Saat di sekolah, guru memberikan motivasi dan memperkuat nilai-nilai konsistensi yang dipraktikkan peserta didik. Sementara masyarakat mengawasi prilaku anak di luar lingkungan rumah dan sekolah.
Demikian pula nilai-nilai religius lainnya. Salat mendidik agar anak memiliki disiplin dan sabar dalam menjalankannya. Harus mengikuti tata cara dan aturan yang sudah ditetapkan.
BACA JUGA:Ini Alasan MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik dan Berita Bohong
Perlahan namun pasti, pembiasaan-pembiasaan ini akan menjadi sebuah kebiasaan dan tatanan nilai dalam diri pribadi, dan akhirnya menjadi sebuah kesadaran akan pentingnya mempraktikkan nilai-nilai religius tadi dalam kehidupan. (*)
Penulis adalah Pengurus PKK Desa Wanantara Indramayu