Ramadan: Melatih Pendidikan Karakter
Ilustrasi--
Yang memang dianjurkan adalah mendekati waktu imsak agar tidak jauh dengan waktu subuh yang sudah harus puasa. Tapi hal ini sekali lagi kembali ke diri masing-masing, karena yang terpenting adalah melakukan sahur.
BACA JUGA:Ada 2 Tes, Desa Ambulu Gelar Open Bididing Isi Perangkat yang Kosong
Dengan konsisten untuk bangun sahur di jam yang sudah ditentukan maka hal ini akan melatih kedisplinan, terlebih dilakukan kurang lebih selama satu bulan.
Hal ini akan melatih pendidikan karakter dalam bentuk disiplin. Disiplin memang menjadi makanan sehari-hari, sarana melatihnya salah satunya melalui bangun sahur.
BULAN REVOLUSI KARAKTER
Di penghujung artikel ini, penulis mencoba merangkum dari pembahasan diatas ihwal pendidikan karakter di bulan puasa. Tujuan dari pendidikan karakter di bulan puasa akhirnya merubah seseorang menjadi orang yang lebih baik.
BACA JUGA:Membandel, Truk Besar Masih Tetap Beroperasi, Kuwu Minta Dishub Pasang Portal
Hingga revolusi terjadi di dalam diri masing-masing, revolusi ini bernama revolusi karakter. Karena dengan adanya revolusi karakter yang sudah dibangun di bulan puasa ini dapat dilanjutkan di bulan selanjutnya agar tetap bertahan dan juga utuh.
Jika sudah demikian, maka pendidikan karakter dapat dikatakan berhasil. Semoga dari berburu takjil dan bangun sahur bisa merevolusi karakter pada diri sendiri, yang manfaatnya akan terasa untuk orang lain pada akhirnya.
Penilaian karakter memang tidak valid apabila yang menilai diri sendiri, perlu ada penilaian orang lain dengan indikator-indikator tertentu, agar penilaian dapat dikatakan valid. (*)
Penulis adalah Kolumnis Media Nasional dan Pegiat Komunitas NUN (Niat Untuk Nulis)