Masyarakat Kembali ke Rumah Masing-Masing, Dapur Umum Resmi Ditutup

Dapur umum untuk warga terdampak banjir di Cirebon timur ditutup sejak hari Kamis tanggal 14 Maret 2024.-dokumen -tangkapan layar

“Jadi perpanjangan itu dilakukan agar masyarakat yang terdampak bisa terus terbantu, minimal mereka bisa kembali normal," ujarnya.

BACA JUGA:Warga Terisolir Akibat Jembatan Terputus, Ada Jalan Alternatif, Jaraknya Jauh dan Rusak Parah

Sementara itu, dalam kesempatan diskusi dengan Komisi VIII DPR RI, Fitri menyampaikan beberapa hal terkait banjir di Kabupaten Cirebon.

Ia mengatakan kejadian banjir kemarin perlu menjadi introspeksi diri untuk Pemkab Cirebon.

Soal kebutuhan untuk korban yang terdampak bencana banjir, kata dia, harus segera dilakukan secepatnya.

BACA JUGA:Dibangun Taman Biar Gedung DPRD Lebih Estetika, Eh Terhalang Karena Ada Tiang PLN

Salah satunya adalah dibuatkan dapur umum sesegera mungkin untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Karena, saat kejadian banjir itu melanda yang dibutuhkan pertama oleh masyarakat adalah makanan.

“Dari kejadian ini, menjadi introspeksi. Kita harus ada SOP sebelum dilaksanakan tanggap darurat. Kita harus bergerak, karena masyarakat butuh makan. Jadi harus ada SOP untuk dapur umum," kata Fitri.

Ia juga menyampaikan pihaknya dan Tagana dikerahkan dalam bencana banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA: Sinta Nuriyah Buka Puasa Bersama Lintas Agama di Kota Cirebon

Menurutnya, kalau wilayah Kabupaten Cirebon rentan dengan kejadian banjir dan angin puting beliung. Karena itu, pihaknya mendorong agar adanya penambahan alat bantu untuk evakuasi bencana. Seperti ban karet, maupun mesin penyedot air.

Tidak hanya itu, untuk bencana angin puting beliung, pihaknya juga mengusulkan adanya penambahan bantuan alat bantu berupa gergaji sensor.

Tujuannya agar ketika terjadi bencana lagi, pihaknya bisa segera mengatasinya.

“Kami harap ada tambahan ban karet dan mesin penyedot air."

"Ini agar banjir tidak terlalu lama tergenang. Untuk bencana angin puting beliung, kita perlu gergaji sensor di setiap lumbung. Meskipun BPBD punya, tapi personel tidak sebanyak Tagana," tandasnya.

Tag
Share