Beras Cadangan Tersisa Tinggal 9 ribu Ton
Perum Bulog Cirebon mengatakan kalau beras Cadangan tersisa tinggal 9 ribu ton-dokumen -Radar Cirebon
CIREBON- Musim penghujan telah tiba, beberapa hari ini wilayah Cirebon dan sekitarnya sudah di guyur hujan. Ini tentu bertanda baik bagi para petani, termasuk pemerintah dalam hal imi Perum Bulog.
Perum Bulog menyambut baik musim penghujan ini, karena para petani sudah mulai mengelolah sawah dan menanam padi lagi. Bulog sendiri akan mengeluarkan 6 ribu ton beras pada bulan November ini, dari 15 ribu ton cadangan beras pemerintah. “Jadi masih tersisa kurang lebih 9 ribu ton,” tandasnya.
Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus mengatakan, pemerintah akan melakukan impor beras dalam waktu dekat ini. Dimana pemerintah pusat sedang mengadakan beras luar negeri dan untuk wilayah Jabar, Pelabuhan Patimban sudah mulai dipakai.
BACA JUGA:Bakar Sampah, Dua Ruang Kelas SMPN 2 Ciwaringin Terbakar
"Penambahan stok pun masih dimungkinkan masuk dari hasil pengadaan dari luar negeri,” tuturnya.
Ia sudah mengantisipasi dengan bencana, karena kondisi cadangan pemerintah yang sewaktu-waktu bisa dipergunakan untuk kondisi bencana stoknya masih cukup banyak. Bulog ditugaskan untuk melalukan penyerapan dan menyimpan cadangan beras pemerintah, salah satunya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang sifatnya bencana.
Terlebih lagi, menurut Imam, pemerintah akan melakukan impor beras dalam waktu dekat ini. “Pemerintah pusat juga sedang mengadakan beras luar negeri dan untuk wilayah Jabar Pelabuhan Patimban sudah mulai dipakai. Penambahan stok pun masih dimungkinkan masuk dari hasil pengadaan dari luar negeri,” tuturnya.
BACA JUGA:KSPSI Sebut Penetapan UMK Kota Cirebon Janggal
Sehingga, menurut Imam, masyarakat tidak perlu khawatir dengan musim hujan yang identik dengan bencana alam, karena stok beras masih cukup. “Stok masih cukup, kemudian nanti masih ada penambahan stok,” ujarnyanya.
Diungkapkannya, pada tahun 2023, Bulog mendapatkan target penyerapan gabah dalam negeri setara berasnya itu 90.600 ton, terdiri dari beras untuk CBP dengan harga sesuai pembelian pemerintah dan beras komersial untuk penjualan Bulog.**