Bakar Sampah, Dua Ruang Kelas SMPN 2 Ciwaringin Terbakar

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin-dokumen -Radar Cirebon

CIREBON - Ruang kelas di Kabupaten Cirebon bakal mengalami kekurangan lagi, hal ini dengan adanya bencana kebakaran yang dialami ruang kelas di SMPN 2 Ciwaringin, kemarin. Ada dua ruang kelas yang menjadi korban keganasan si jago merah ini.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin meembenarkan adanya bencana kebakaran yang dialami bangunan SMPN 2 Ciwaringin yang berlokasi di desa Beringin tersebut.

Dirinya,  menerima laporan dari seseorang bernama Adi, sekitar pukul 18.45 WIB, bahwa bangunan SMP Negeri 2 Ciwaringin di Blok 3, Desa Beringin terbakar. Akibat kejadian ini, atap bangunan kelas 7B dan 7A ludes terbakar dan diperkirakan mengalami kerugian materi sebesar Rp 200 juta.

Ia langsung menerjunkan anggota regu III Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Palimanan ke lokasi kejadian. Namun, setibanya di lokasi kejadian, api sudah membesar. Sehingga, dua armada Damkar dari Pos Jaga Arjawinangun dan Pos Jaga Weru didatangkan untuk membantu melakukan pemadaman.

BACA JUGA:Tanggal 31 Desember ini, Bupati Imron Lengser

Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang lewat sekolah. Saksi yang melihat ada kepulan asap dan api di sekolah, langsung melaporkan ke Polsek Ciwaringin dan Pemadaman Kebakaran Pos Jaga Palimanan.

“Dengan tiga armada mobil Damkar, api berhasil dipadamkan sekitar 1 jam 10 menit. Kemudian 15 menit pendinginan. Dipastikan tidak ada korban jiwa dan luka. Pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta," kata Ferry Afrudin.

Sementara itu, Kapolsek Ciwaringin, Iptu Baban Kurbandi melalui Kanit Reskrim, Ipda Mashuri juga mendatangi lokasi yang terbakar. Dampak kebakaran itu, atap bangunan kelas 7 B dan 7 A ludes terbakar. Kemudian ada satu kelas lainnya, yang terkena dampak kebakaran itu.

BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Bakal Calon Bupati, H Teguh Janji Menangkan Prabowo-Gibran

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa itu disebabkan karena adanya bakar sampah yang dilakukan pada siang hari. Api dikira padam, namun karena angin pada sore hari, api perlahan benyebar ke tumpukan kayu bekas meja, dan menyebar ke kelas.

“Posisi sampah terlalu dekat dengan bangunan kelas. Dugaan kebakaran karena sampah. Siang mungkin ada percikan api belum padam, kebetulan ada tumpukan meja bekas yang rusak, api nyamber kesitu. Karena tidak ada yang jaga, api besar ke plafon kelas,” katanya.**

Tag
Share