Koordinasi dengan BBWS, Edukasi Masyarakat soal Sampah

Reporter: Amirul I |

Editor: Amirul I |

Senin , 17 Mar 2025 - 18:13

BACA JUGA:Sarankan P3K dan CPNS Istighosah

"Bencana ini adalah ujian bagi kita semua, dan hanya dengan kebersamaan serta gotong royong kita bisa melewatinya. Mari kita peduli terhadap sesama," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, H. Imron, juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen terhadap penyebab banjir, dan salah satu faktor utamanya adalah pendangkalan sungai.

"Banjir itu terjadi karena pendangkalan sungai. Kami akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cirebon dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk melakukan normalisasi dan penanganan pendangkalan tersebut," ujarnya.

Bupati Imron juga mengungkapkan bahwa masalah pendangkalan sungai bukan hanya terjadi di Kabupaten Cirebon, tetapi juga di sejumlah kota besar di Jawa Barat.

BACA JUGA:Misi Curi Poin di Australia

Hal ini disebabkan oleh kerusakan alam akibat kepentingan masyarakat yang terus berkembang.

"Alam ini tergerus oleh kepentingan masyarakat, dan karena jumlah penduduk terus bertambah, kami pun mengantisipasi hal ini untuk mencegah terjadinya banjir kembali," ungkap Imron. (den/cep)

koordinasi dengan bbws, edukasi masyarakat soal sampah                             cirebon – banjir yang melanda kabupaten cirebon pada akhir pekan lalu mulai surut, namun pemerintah kabupaten (pemkab) cirebon tidak tinggal diam.
upaya mitigasi dilakukan agar bencana serupa tidak terulang. wakil bupati cirebon, h agus kurniawan budiman, yang akrab disapa jigus, mengatakan bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh luapan sungai akibat pendangkalan. 
"wilayah tengah dan barat terdampak banjir, ini disebabkan oleh luapan sungai," ujarnya.
jigus menjelaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan balai besar wilayah sungai citarum (bbws cc) terkait penanggulangan masalah ini. 
baca juga:5.236 jiwa terdampak 
"dengan izin bupati, kami bersama beliau akan mengunjungi bbws untuk membahas normalisasi sungai," kata jigus, menambahkan bahwa banyak sungai di kabupaten cirebon yang perlu dilakukan normalisasi agar tidak terjadi banjir di masa depan.
di samping itu, jigus menambahkan bahwa tumpukan sampah juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir.
"selain pendangkalan sungai, banyaknya sampah yang dibuang sembarangan juga berperan besar dalam terjadinya banjir," ujarnya. oleh karena itu, pemkab cirebon akan melakukan edukasi kepada masyarakat, bekerja sama dengan para kuwu (kepala desa), untuk mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan. 
"kami membutuhkan peran kuwu untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan," kata jigus.
baca juga:pedagang berharap daya beli meningkat
pemkab cirebon juga menunjukkan perhatian kepada korban banjir. wakil bupati jigus, didampingi oleh bpbd kabupaten cirebon, telah mengunjungi korban banjir di desa sutawinangun, kecamatan kedawung.
para pengungsi diberikan bantuan sembako, dan dinas kesehatan juga diterjunkan untuk memastikan kondisi kesehatan para korban. 
"kami hadir untuk memberikan dukungan, baik berupa bantuan maupun semangat agar warga tetap kuat," ujarnya.
jigus juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca yang tidak menentu. 
baca juga:sarankan p3k dan cpns istighosah
"bencana ini adalah ujian bagi kita semua, dan hanya dengan kebersamaan serta gotong royong kita bisa melewatinya. mari kita peduli terhadap sesama," tandasnya.
sementara itu, bupati cirebon, h. imron, juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen terhadap penyebab banjir, dan salah satu faktor utamanya adalah pendangkalan sungai. 
"banjir itu terjadi karena pendangkalan sungai. kami akan berkoordinasi dengan bpbd kabupaten cirebon dan bbws cimanuk-cisanggarung untuk melakukan normalisasi dan penanganan pendangkalan tersebut," ujarnya.
bupati imron juga mengungkapkan bahwa masalah pendangkalan sungai bukan hanya terjadi di kabupaten cirebon, tetapi juga di sejumlah kota besar di jawa barat. 
baca juga:misi curi poin di australia
hal ini disebabkan oleh kerusakan alam akibat kepentingan masyarakat yang terus berkembang. 
"alam ini tergerus oleh kepentingan masyarakat, dan karena jumlah penduduk terus bertambah, kami pun mengantisipasi hal ini untuk mencegah terjadinya banjir kembali," ungkap imron. (den/cep)