Masih Beredar Migor Kurang Takaran, Satgas Pangan Sidak, Temukan MinyaKita Tidak Sesuai

TAKAR MINYAK: Kasatreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko), AKP Fajri Ameli Putra menakar minyak goreng merek MinyaKita ukuran botol 1 liter saat sidak bersama Satgas Pangan di Pasar Jagasatru, Senin 17 Maret 2025.-ABDULLAH-RADAR CIREBON

CIREBON – Satuan Tugas atau Satgas Pangan Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (sidak). Kegiatan sidak kali ini digelar ke sejumlah pasar. Di antaranya adalah ke Pasar Pagi dan Pasar Jagasatru Kota Cirebon, Senin 17 Maret 2025.

Yang dilakukan Satgas Pangan ini, menyusul adanya penyusutan takaran minyak goreng (migor) di pasaran. Seperti migor merek MinyaKita, yang ukurannya tidak sesuai. 

Dalam sidak tersebut, Satgas Pangan Kota Cirebon menemukan ukuran migor merek MinyaKita tidak sesuai takarannya. Penemuan ini terjadi di Pasar Jagasatru. Dalam temuan Satgas Pangan, migor yang harusnya satu botol berisi 1 liter, ternyata begitu dicek dengan gelas kimia, hanya 960 mili liter,l atau kurang 40 mili liter. Selisih tersebut dianggap tidak memenuhi batas toleransi (15 ml). 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Cirebon, Sumanto menjelaskan, sidak ke pasar tradisional dalam rangka mengecek kondisi MinyaKita di pasaran. Karena, diduga, isi migor merek MinyaKita dalam kemasan botol tidak mencapai ukuran 1 liter. 

Ternyata, setelah sidak ke Pasar Jagasatru, kata Sumanto, pihaknya menemukan minyak kemasan botol isinya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jika mestinya berisi 1 liter, ternyata saat diukur hanya 960 ml. 

“Batas toleransinya 985 ml, tapi isinya  hanya  960 ml. Kami menemukan langsung MinyaKita kemasan botol 1 liter isinya tidak sesuai,” ujar Sumanto. 

Mantan Camat  Pekalipan ini menjelaskan, selain cek di Pasar Jagasatru, Satgas Pangan juga mengecek di Pasar Pagi. Di Pasar Pagi tidak ditemukan MinyaKita kemasan botol. Adanya MinyaKita kemasan pouch. Namun, saat dicek, isinya sesuai. 

Kasatreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko), AKP Fajri Ameli Putra membenarkan telah melakukan pengawasan sembako menjelang lebaran. Menurut Fajri, sudah menjadi isu nasional peredaran MinyaKita kekurangan volume di pasaran. 

“Tadi kami mengecek MinyaKita kemasan plastik, volumenya cukup. Tapi yang botol kurang 40 ml. Namun demikian, kita akan telusuri mulai dari distributor. Dan temuan lapangan ini akan kami laporkan ke pimpinan, bahwa masih ditemukan migor isinya kurang,” tegasnya. 

Disinggung botol MinyaKita sudah penuh tapi volumenya masih kurang, Fajri menyampaikan bahwa pihaknya akan mendalami dan mencari tahu masih banyakkah MinyaKita botol 1 liter beredar. Karena, kondisi di lapangan, pihaknya melihat sendiri bahwa saat ini migor MinyaKita mulai langka. Terutama kemasan botol 1 liter.

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah ditarik dari peredaran atau pedagangnya sendiri yang tidak mau menjual MinyaKita ukuran botol 1 liter. “Kita belum tahu akar persoalannya bagaimana, apalagi produsennya berbeda-beda,” pungkasnya. (abd)

Tag
Share