Jadi Sasaran Literasi Keuangan, OJK Cirebon Edukasi ASN

EDUKASI LITERASI: OJK Cirebon beri edukasi literasi keuangan pada sejumlah ASN Pelayan Pajak.-OJK CIREBON FOR RADAR CIREBON-
CIREBON - Literasi dan inklusi keuangan terus ditingkatkan oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon. Kali ini, edukasi dilakukan melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) kepada segmen ASN.
Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menuturkan bahwa sebagai salah satu mitra kerja OJK Cirebon, peningkatan sinergi dan kolaborasi program kerja sangat penting, terutama dalam meningkatkan penyaluran informasi terkait sektor jasa keuangan.
Oleh karena itu, edukasi dilakukan kepada ASN di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kuningan melalui kegiatan bertajuk In House Training (IHT) – Literasi Keuangan–Cerdas dan Bijak Mengelola Keuangan Keluarga, beberapa waktu lalu.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan informasi seputar jasa keuangan dapat diteruskan kepada keluarga dan lingkungan terdekat ASN sehingga dapat semakin mempersempit peluang pelaku kejahatan keuangan di era digital seperti saat ini,” jelasnya.
Dengan semakin masifnya digitalisasi, risiko masyarakat terpapar modus kejahatan keuangan semakin besar.
Belum lagi keinginan untuk mengikuti gaya hidup yang tidak diimbangi dengan kapasitas keuangan yang memadai, serta pengaruh media sosial yang sulit dibendung, menjadikan perlunya setiap individu untuk memahami dan menerapkan formula perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik.
Untuk itu, masyarakat perlu mengenal karakteristik produk dan layanan keuangan, serta permasalahan yang sering terjadi kepada pengguna produk dan layanan keuangan.
“Jika terjadi permasalahan dengan lembaga keuangan, kini masyarakat dapat melakukan pengaduan langsung melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), yang dapat diakses melalui kontak157.ojk.go.id,” ungkapnya.
Saat ini, modus kejahatan keuangan semakin beragam, mulai dari jebakan pinjol ilegal, investasi ilegal, hingga entitas ilegal lainnya dengan skema Ponzi dan money game.
OJK bersama Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah menghentikan 12.185 entitas ilegal per Januari 2025, yang terdiri atas pinjol ilegal, investasi ilegal, dan gadai ilegal.
Sebagai respons atas modus kejahatan keuangan digital seperti Social Engineering (Soceng), Phishing, Skimming, dan Scamming, OJK bersama Satgas PASTI telah meluncurkan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) sebagai sarana pengaduan dan penanganan penipuan di sektor keuangan. “Sejak IASC beroperasi pada tanggal 22 November 2024 hingga 9 Februari 2025, IASC telah menerima 42.257 pengaduan, memblokir 19.980 rekening, dan dana yang diblokir mencapai Rp106,8 miliar,” terangnya.
Sementara itu, Jawa Barat saat ini merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, mencapai 49,6 juta jiwa, dengan jumlah penduduk di wilayah Ciayumajakuning mencapai 6,6 juta jiwa. Tingginya jumlah penduduk ini membuat permasalahan sosial dan ekonomi perlu menjadi perhatian bersama, karena dapat memberikan efek domino.
“Permasalahan tersebut dapat menciptakan masalah sosial baru dan secara tidak langsung akan mempengaruhi optimalisasi pendapatan pajak jika tidak dicarikan solusinya bersama. Untuk itu, melalui edukasi literasi keuangan, kami juga kerap memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan keluarga,” tukasnya. (apr)