Sukses Pemeliharaan Busbar saat Imlek

PLN UIT JBT melalui PLN UPT Cirebon memastikan kebutuhan listrik masyarakat tetap aman dan andal selama momen Tahun Baru Imlek.-ist-radar cirebon

PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cirebon, terus menunjukkan komitmen dalam menjaga suplai kelistrikan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Dengan berbagai langkah strategis yang diterapkan, PLN UPT Cirebon memastikan kebutuhan listrik masyarakat tetap aman dan andal selama momen ini.

General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro mengatakan, PLN berkomitmen mengupayakan keandalan listrik disetiap momen penting melalui berbagai langkah preventif yang kuat, dan langkah korektif yang cepat apabila terjadi gangguan.

”Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis, baik itu preventif maupun korektif, untuk melakukan optimalisasi jaringan listrik diseluruh wilayah kami, yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY, termasuk juga pemantauan 24 jam dengan menerjunkan tim terbaik yang siaga merespon berbagai kondisi,” terang Abdul Salam Nganro.

Adapun salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui pemeliharaan Busbar Bay Cangkring di Gardu Induk Sunyaragi Cirebon, yang memasok listrik untuk wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya.

BACA JUGA:Telkom Kunjungi Terlaksana Group

Manager UPT Cirebon, Andi Setiawan menyampaikan bahwa pemeliharaan ini bertujuan untuk memastikan fungsi peralatan dalam kondisi optimal, sehingga dapat menunjang suplai kelistrikan yang andal.

“Peralatan ini beroperasi tanpa henti selama 24 jam, sehingga pemeliharaan rutin ini sangat diperlukan untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan aman. Serta mengurangi risiko gangguan peralatan melalui penanganan anomali sesegera mungkin apabila ditemukan,” jelas Andi.

Pemeliharaan Busbar Bay Cangkring GI Sunyaragi dilakukan secara kolaboratif  melibatkan Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) UPT Cirebon dan Tim Pemeliharaan Gardu Induk ULTG Cirebon. Dengan metode ini, pemeliharaan dapat terus dilakukan tanpa ada pemadaman listrik bagi pelanggan.

Dalam pekerjaan kolaboratif ini, Tim PDKB bertugas melakukan pemutusan arus pada peralatan listrik yang akan dipelihara. Setelah arus listrik terputus, Tim ULTG Cirebon kemudian melanjutkan proses pemeliharaan, mulai dari pengamatan visual, pembersihan peralatan, pengujian, hingga pencatatan.

BACA JUGA:Bangun Emosional Mendalam

Andi menekankan bahwa meskipun metode kerja kolaboratif terbukti efektif, tetap ada risiko yang harus diperhatikan, terutama dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam pekerjaan ini. Kami pastikan melalui pengawas K3, bahwa tidak terjadi kesalahan prosedur, sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan aman,” pungkasnya. (wahyu/opl)

Tag
Share