Lahan Pertanian di Kota Cirebon Terus Menyusut, Siapkan Demplot Pertanian Organik

SAWAH MAKIN MENYUSUT: Terus menyusutnya lahan pertanian membuat DPPKP Kota Cirebon mendorong pemanfaatan lahan sempit untuk dijadikan tempat bertani.-KHOIRUL ANWARUDIN-RADAR CIREBON

CIREBON - Lahan pertanian di Kota Cirebon kini hanya tersisa 111 hektar. Terus menyusutnya lahan pertanian membuat Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon mendorong pemanfaatan lahan sempit untuk dijadikan tempat bertani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Elmi Masruroh, mengungkapkan bahwa setiap tahun lahan baku pertanian di Kota Cirebon semakin berkurang. Pada tahun 2018, jumlah lahan baku pertanian masih seluas 175 hektar. 

Pada tahun 2019, jumlahnya berkurang menjadi 173,3 hektar. Sementara itu, hingga tahun 2024, luasnya menyusut menjadi hanya 111 hektar.

Di Kota Cirebon, lahan pertanian terluas yang tersisa berada di Harjamukti dan Lemahwungkuk, khususnya di wilayah Argasunya, Pegambiran, dan Kalijaga. Akibat terus tergerusnya lahan pertanian, kebutuhan pangan dan beberapa komoditas lainnya harus disuplai dari luar kota.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pangan, pihaknya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk dijadikan tempat bercocok tanam. Dengan teknologi pertanian seperti vertikultur dan hidroponik, masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang terbatas untuk menanam sayuran.

“Kami ingin menggiatkan kembali Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani hortikultura untuk memanfaatkan lahan pekarangan,” ujar Elmi kepada Radar Cirebon.

Tak hanya untuk pertanian urban, pihaknya juga akan menyiapkan demplot pertanian organik seluas 1 hektar untuk para petani konvensional. Jika demplot ini berhasil, kata Elmi, hal tersebut akan menjadi percontohan bagi petani lainnya.

“Dengan lahan yang sempit, jika memang fokus pada pertanian organik, hal itu akan sangat menjanjikan. Pasalnya, harga padi organik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan padi biasa,” pungkasnya. (awr)

Tag
Share