Pendapatan Asli Daerah 2024 di Kota Cirebon Gagal Tercapai
Ilustrasi-EEP-RADAR CIREBON
Pendapatan dari air tanah juga mencatatkan angka yang baik, dengan target Rp 64,262 juta, terealisasi Rp122,939 juta atau 191,31 persen.
Sementara itu, PJU (Penerangan Jalan Umum) dari target Rp31,565 miliar, terealisasi Rp38,135 miliar atau 120,82 persen.
Pj Walikota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi saat dikonfirmasi Radar di sela-sela refleksi akhir tahun 2024, mengakui bahwa target pendapatan selama tahun 2024 tidak tercapai.
Dari target yang ditetapkan sebesar Rp281,533 miliar, terealisasi hanya Rp226,508 miliar atau 80,46 persen.
Tentu saja, kata Agus ini menjadi bahan evaluasi untuk tahun 2025 terkait capaian target pendapatan yang ditetapkan.
Ia mencontohkan PBB hingga 31 Desember 2024 gagal mencapai target.
Dari target Rp 70,421 miliar, terealisasi Rp49,334 miliar atau 70,06 persen.
Begitu juga BPHTB yang belum memenuhi target, dengan hanya 59,91 persen atau Rp30,925 miliar dari target Rp 51,621 miliar.
“PBB dan BPHTB nanti akan jadi bahan evaluasi kami,” ujarnya.
Agus bahkan tidak menampik bahwa salah satu evaluasinya adalah penurunan target PBB dan BPHTB.
Termasuk gagal tercapainya BPHTB, yang bisa jadi dipengaruhi oleh realisasi pembayaran PBB.
“Bisa jadi nanti PBB atau BPHTB akan diturunkan,” tandasnya.
Dampak dari gagalnya capaian target pendapatan daerah, menurut Agus, beberapa program pembangunan di Kota Cirebon tidak bisa dilaksanakan.
Oleh karena itu, dirinya meminta maaf, apalagi ada program-program yang tidak bisa digelar karena keterbatasan anggaran dan pendapatan daerah yang tidak memenuhi target.
“Konsekuensinya, program-program pembangunan tahun 2024 batal digelar karena target pendapatan gagal tercapai,” pungkasnya. (abd)