Wawancara dengan Mahfuz Sidik: Mampukah Indonesia Menjadi Superpower Baru?

Sekjen DPN Partai Gelora, H Mahfuz Sidik MSi.-istimewa-radar cirebon

Di sinilah kita hidup sekarang. Dunia yang nampak sempit tanpa batas, perdagangan dunia yang menjadikan negara seperti pasar kecil, teknologi komunikasi-informasi yang menyambungkan semua orang sebagai warga dunia, demokrasi sebagai hak mutlak setiap orang, kebebasan yang menjadi prinsip paling kuat.

BACA JUGA:SMP Telekomunikasi Sekar Kemuning Padukan Ilmu Agama dan Kemampuan IT

Tiba-tiba kita sebagai bangsa dan Negara seperti berada di tengah lapangan besar dengan banyak kerumunan orang. Mereka yang kuat dan unggul akan menang dan mendapat banyak keuntungan.

Tanya:
Seperti kehidupan hutan belantara ya, siapa kuat dia menang.

Jawab:
Ada kemiripannya. Tapi semua negara berupaya menyepakati aturan main bersama agar keadilan tetap muncul. Walaupun pada akhirnya yang paling kuat biasanya mendominasi.

Karena situasi inilah, di era reformasi ini kita harus memacu pembenahan dan perbaikan sistem bernegara, strategi pembangunan, dan cara kita berkompetisi dengan negara-negara lain. Pada saat yang sama harus menjaga persatuan, memperkuat pertahanan negara dan memupuk terus jiwa nasionalisme di setiap warga.

BACA JUGA:Target Sorlip Pekan Depan, KPU Baru Terima Surat Suara Pileg DPRD Majalengka

Jika tidak Indonesia bisa tersulut perang saudara, atau diserang Negara besar, lalu tiba-tiba hilang dari peta dunia.

Tanya:
Lalu seperti apa potret Indonesia di era reformasi ini?

Jawab:
Kita berhasil mengelola demokrasi yang paling rumit sedunia menjadi sistem dan proses politik yang damai dan harmoni. Kalau tidak, tiap tahun kita perang saudara terus; saat pemilihan kepala desa, kepala daerah, pileg dan pilpres.

Negara mengeluarkan biaya sangat besar untuk kita bertengkar dan perang saudara. Alhamdulillah Indonesia saat ini diakui sebagai negara demokrasi terbesar ke-4 di dunia.

BACA JUGA:Gandeng BPN, Pj Bupati Serahkan Sertifikat Hak Atas Tanah Pelaku Pembudidaya Ikan

Pembangunan ekonomi nasional kita tumbuh berkembang. Di era Presiden SBY, Indonesia menjadi anggota G-20 dengan GDP 1 trilyun USD. Di era Presiden Jokowi, pembangunan ekonomi berlanjut dengan focus percepatan infrastruktur, digitalisasi dan sekarang didorong hilirisasi. Bahkan Indonesia selamat dari dampak ekonomi pandemi Covid-19.

Maka kembali ke pertanyaan awal tadi, capaian pembangunan ekonomi Indonesia sangat bagus. Tidak berlebihan jika presiden Jokowi mentargetkan Indonesia menjadi negara ke 5 kekuatan ekonomi dunia.

Tanya:
Jalan untuk menjadi superpower baru bagaimana?

Tag
Share