Gambar Gunung Bromo Terbaik Asia Tenggara Epson International Pano Awards
Fikri Muharom berhasil memenangkan penghargaan Fotografer Terbaik Asia Tenggara dalam ajang The Pano Awards lewat karyanya yang berjudul The Volcanoes Theatre, menampilkan keindahan Gunung Bromo.-ist-radar cirebon
Lebih dari 4.500 karya dikirim oleh 95 negara pada ajang ke-15 Epson International Pano Awards, kompetisi fotografi panorama terbesar di dunia. Akhirnya, telah mengumumkan para pemenangnya tahun ini. Termasuk penghargaan perdana untuk Fotografer Terbaik Asia Tenggara.
Panel juri tahun ini terdiri dari beberapa fotografer panorama dan profesional industri terbaik dunia, termasuk Andy Chua, James Tan, Chris Yap, Hugh Hou, serta pemenang Fotografer Terbaik tahun lalu José D Riquelme. Karya-karya yang masuk dinilai berdasarkan kreativitas, keunggulan teknis, dan orisinalitas.
Para peserta memperebutkan hadiah uang tunai dan produk seperti printer Epson SureColor P5330, printer Epson SureColor P903, serta Epson EB-1795F, proyektor ultra-tipis yang disediakan oleh sponsor utama, Epson Australia, dan Epson Asia Tenggara, yang tahun ini untuk pertama kalinya menjadi sponsor.
Yang menarik, ajang Epson International Pano Awards tahun ini mencatat peningkatan sebesar 70% dalam jumlah peserta dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, berkat diperkenalkannya penghargaan baru Southeast Asia Open Photographer of the Year.
BACA JUGA:Jokowi Kembali ke IKN dan Minta Menlu Pantau Konflik Timteng
Pemenang perdana dari penghargaan ini adalah Fikri Muharom, fotografer asal Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, dengan karyanya The Volcanoes Theatre yang berhasil menangkap keindahan dramatis Gunung Bromo saat matahari terbit.
“Taman Nasional Bromo memiliki salah satu pemandangan matahari terbit terindah dan merupakan destinasi wisata paling populer di Indonesia. Semua fotografer yang datang ke Indonesia harus mengunjunginya. Pada bulan Juni, hujan sering turun di Surabaya pada malam hari, dan biasanya, jika hujan turun di tengah malam lalu berhenti sebelum fajar, Bromo akan menunjukkan kondisi terbaiknya karena laut awan rendah akan muncul di kawah. Saya langsung mengambil mobil dan bergegas ke Bromo, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan.
Benar saja, pagi itu Bromo menampilkan keindahan luar biasa. Saya memosisikan diri dan menerbangkan drone di Bukit Pananjakan, titik pandang tertinggi, lalu mengambil beberapa foto dari kiri ke kanan dengan sudut 180 derajat untuk menciptakan panorama terbaik Bromo," kata Fikri.
Nguyen Ten Tuen dari Vietnam Tengah juga menjadi salah satu fotografer yang menonjol dari Asia Tenggara. Nguy?n berhasil meraih posisi runner-up secara keseluruhan dalam kompetisi terbuka serta memenangkan kategori Open Built Environment.
BACA JUGA:Haji 2025, CJH Mulai Urus Paspor
Karya Nguyen yang berjudul Chrysanthemum Season menyoroti desa penanaman bunga krisan emas di Sadec, Dong Thap, Vietnam
“Kami sangat antusias melihat bakat fotografi luar biasa yang muncul dari Asia Tenggara,” ungkap Siew Jin Kiat, Managing Director Regional Epson Asia Tenggara. “Menyaksikan kedalaman kreativitas dan visi dari para seniman di seluruh wilayah ini sungguh menginspirasi. Di Epson, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi dan mendukung para fotografer dalam menghidupkan perspektif unik mereka. Kami berharap dapat melihat lebih banyak lagi karya luar biasa dari wilayah ini di masa mendatang,” jelasnya.
Gelar utama tahun ini diraih oleh Kelvin Yuen, seorang fotografer lanskap internasional yang berbasis di Hong Kong. Yuen memulai perjalanannya dalam fotografi lanskap setelah melakukan pendakian gunung dadakan di dekat rumahnya pada usia 18 tahun. Sejak saat itu, ia terus berkomitmen untuk menangkap lanskap sureal selama lebih dari satu dekade. Karya-karyanya yang berjudul Power of Nature, Wilderness, dan Mountain of Divinity juga menempatkan Yuen sebagai pemenang dalam kategori Alam/Lanskap. (rls)