Pilkada tanpa Polarisasi Agama

Ilustrasi Pilkada 2024.-istimewa-

BACA JUGA:Dulu Antusias Naturalisasi, Apakah Kevin Diks Kini Masih Berminat Bela Timnas Indonesia?

KAMPANYE RASIONAL

Untuk mencegah terjadi polarisasi agama pada penyelenggaraan pilkada kali ini, maka para elit politik harus dapat menunjukkan iktikad baiknya untuk tidak menyertakan agama untuk meraih pendukung sebanyak-banyaknya. 

Memang, kampanye dengan menyertakan agama merupakan kampanye yang efektif dan efisien. Efektif, tepat sasaran.

Tidak ada satupun masyarakat, terutama masyarakat agraris, bila dimotivasi dengan agama tidak tertarik. Pasti akan menerima dengan baik dan dipikir panjang, bahkan boleh jadi dukungan diberikan bukan hanya memilih tapi juga dengan membantu secara finansial.

BACA JUGA:Prediksi Persib vs Zhejiang FC, Bojan: Ini Laga yang Berat

Efisien, ringan biaya dan murah. Menggunakan agama dalam kampanye, artinya menggunakan agama untuk mendorong agar masyarakat mau memilihnya atau mendukunganya.

Dengan dorongan agama, orang akan bertindak dengan rela dan tidak susah. Bahkan bisa jadi, karena dorongan agama, ia akan mengajak orang lain untuk mendukung dukungannya. 

Maka politisi yang menggunakan agama akan mencapai tujuan dengan biaya ringan dan murah. Itulah penyebebnya agama masih sering digunakan untuk modal kampanye.

Para politisi kere memang ingin bekerja cepat, ringan dan murah untuk meraih tujuan politiknya.

BACA JUGA:Setelah Resmi WNI, Mees Hilgers Masuk Top 6 Bek Termahal di Asia

Tapi akibatnya sangat tidak baik dan berlangsung lama serta massif. Maka saatnya pada pilkada sekarang ini tidk digunakan agama sebagai muatan politik.

Selain itu, untuk mencegah agar masyarakat terhindar dari polarisasi agama perlu dilakukan berbagai Langkah Pertama, elit politik dan atau calon Bupati/walikota, menunjukkan keseriusannya untuk tidak melibatkan ranah agama dalam menarik pemilih untuk mendukungnya. 

Keseriusan ini dapat dilakukan dengan membuat kesepakatan antar pemimpin dan pemeluk agama serta ormas keagamaan. Selain itu, dalam uacapan dan tindakan para elit politik harus menunjukkan keinginan tersebut.

Kedua, kampanye rasional. Bukti bahwa politisi tidak menggunakan agama adalah melakukan kampanye rasional. Kampanye yang mengedpankan materi visi, misi dan progaram.

Tag
Share