Meski demikian, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke desa-desa yang rawan bencana. Bahkan, ada beberapa desa yang telah dilatih destana artinya, desa dilatih untuk menjadi desa tangguh bencana. “Hanya saja, karena anggaran kita kecil, jadi baru 45 desa yang sudah melaksanakan destana dari 412 desa dan 12 kelurahan,” ungkapnya.
Bulan lalu, lanjut Herry, BPBD bersama camat Kecamatan Waled meninjau aliran sungai yang sering banjir. Hasilnya, banjir sekarang sudah mulai menurun dari tahun sebelumnya 38 kali per tahun, kini menjadi 13 kali per tahun.
“Untuk mengurangi banjir juga, kita harus meminta bantuan PUTR untuk pengerukan sedimentasi di aliran sungai tersebut,” imbuhnya.
Dalam penanganan bencana juga nanti, pemerintah daerah akan bekerjasama dengan Polresta Cirebon dan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon. “Untuk posko sendiri tetap dipusatkan di kantor BPBD dan di lokasi dekat kajian,” pungkasnya. (sam)