CIREBON- Pekerjaan rumah Pemkab Cirebon masih banyak.
Salah satunya menyulap Kawasan Trusmi menjadi kawasan destinasi wisata yang layak dan ramah kepada pengunjung.
Saat ini, Kawasan Trusmi masih semrawut.
Pantauan di lokasi, tampak Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir kendaraan tidak teratur dan membuat kesan kawasan tersebut menjadi kumuh.
Hal ini ditambah banyak sisa lapak pedagang pasar yang tidak disimpan dengan baik sehingga menggangu pemandangan.
BACA JUGA:Baznas Kabupaten Majalengka Berikan Bantuan Sebesar Rp10 Juta Untuk Renovasi Rumah
Padahal, Kawasan Trusmi masuk kedalam sistem perencanaan pembangunan daerah bahkan di draft Riparda Kabupaten Cirebon, Kawasan Trusmi masuk menajdi salah satu kawasan destinasi unggulan Pemkab Cirebon.
Pemkab Cirebon sendiri bukannya tanpa upaya. Beberapa pembangunan dan perbaikan infrastruktur digelontorkan ke kawasan tersebut.
Yang terbaru, pengaspalan atau perbaikan jalan serta pemasangan puluhan lampu tematik di sepanjang akses masuk Kawasan Trusmi.
BACA JUGA:RPJPD Kabupaten Cirebon Tahun 2025-2045 Disetujui, Tinggal Evaluasi dari Gubernur
Hal tersebut rupanya belum cukup. Pemkab Cirebon diminta untuk bergerak cepat dan menata kawasan tersebut.
Hal ini penting dilakukan karena penataan Kawasan Trusmi sudah menjadi persoalan lama yang tidak kunjung selesai.
“Saya lihat dari banyak kesempatan, penataan Trusmi ini tidak pernah serius, tidak pernah selesai, padahal potensinya sangat besar, ada kerajinan batik, ada pusat belanja batik, wisata religi dan banyak lagi,” ujar Ketua DPP LSM Ampar, Maulana saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin.
BACA JUGA:Berkat Program PLN, 49 Kepala Keluarga Nikmati Air Bersih
Menurutnya, Pj Bupati harus bisa mendorong penataan Kawasan Trusmi agar bisa optimal menghidupkan sektor UMKM, sektor ekonomi kreatif dan bisa bermanfaat menambah PAD untuk Kabupaten Cirebon.