Miliki Beragam Potensi Wisata Desa, Minta Revisi Administrasi Keuangan di Daerah

Rabu 07 Aug 2024 - 19:43 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Puluhan tepatnya 36 desa di Kabupaten Cirebon masuk dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Meraka mememiliki beragam potensi wisata desa yang bisa dikembangan.

Sayangnya, dalam pengembangannya mereka terbentur dengan sistem administrasi keuangan yang rumit di level daerah. 

DEMIKIAN salah satu poin yang mengemuka dalam evaluasi desa Pokdarwis yang digelar di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Rabu (7/8).

“Tujuan evaluasi ini adalah peran dari desa yang sudah diberikan bantuan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam pengembangan potensi wisata desa sudah sejauh mana,” papar Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Drs H Abraham Mohammad MSi.

BACA JUGA:Tegaskan Syarat BPJS PBI di DTKS

Dalam forum, birokrat senior yang terkenal  vokal itu meminta agar sistem administrasi keuangan Pokdarwis segera dirveisi. Pasalnya, sistem penganggaran yang berjalan saat ini dinilai terlalu rumit.

“Anggaran uangnya keluar dari BKAD, program dan pengawasan adanya di Disbudpar. Tapi cantolan uangnya ada di DPMD. Jadi tumpang tindih. Kami kan bingung, ya sudah satu dinas saja,” ujar Abraham.

Menurutnya, sistem administrasi keuangan tersebut dianggap tidak selaras dan sangat rumit. Kalau terjadi penyimpangan anggaran pada Pokdarwis, maka pertanggungjawabannya tidak terlalu jelas.

“Ini tidak selaras. Kalau Pokdarwis ya sudah di kita (Disbudpar) saja semua. Kalau seperti ini, seperti anak satu bapak tiga. Dan jangan sampai, kalau terjadi penyimpangan, kita tidak tahu apa-apa kemudian dimintai keterangan oleh APH (aparat penegak hukum),” terangnya.

BACA JUGA:Demi Peningkatan Kinerja, Polres Kuningan Gelar Rotasi

Di samping itu, lanjut Abraham, Disbudpar Kabupaten Cirebon juga menghadirkan konsultan untuk memberikan pengetahuan bagaimana prototipe secara teknis Pokdarwis, agar pariwisata yang dikelola lebih maju dan diminati wisatawan.

Lebih lanjut, dikatakan Abraham, terkait pemberdayaan Pokdarwis ada dua, yakni Pokdarwis yang tumbuh kembang dengan sendirinya dari desa atau yang sudah ada view-nya. Seperti Wisata Banyu Panas dan Batu Lawang di Kecamatan Gempol.

“Kemudian, Pokdarwis yang diciptakan sendiri keterkaitan pariwisatanya seperti di Kecamatan Suranenggala yang membuat banyak empang berisi berbagai macam jenis ikan untuk edukasi, ada juga wisata hutan mangrove,” bebernya.

Abraham berharap, pemdes bisa menggandeng BUMDes untuk melakukan pengembangan desa wisata.

BACA JUGA:Kompak Bikin Sekat Bakar

Tags :
Kategori :

Terkait