Potensi bencana banjir hingga tanah longsor kerap menerjang wilayah Kuningan saat memasuki musim penghujan seperti sekarang. Sehingga seluruh stakeholder terkait, mesti meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebencaan yang ada.
Atas kondisi itu, apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi digelar di Lapangan Kelurahan Ciporang, Kuningan, Jumat pagi (8/12). Peserta apel berasal dari sejumlah komponen baik TNI, Polri, BPBD, Damkar, unsur forkopimda hingga relawan pegiat kebencanaan.
Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat saat memberikan arahan menyampaikan, berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG dan berdasarkan pantauan situasi, saat ini sudah memasuki musim hujan untuk wilayah Jawa Barat khususnya di Kuningan.
Apalagi di Kuningan sendiri memiliki potensi bencana tanah longsor maupun pergerakan tanah cukup tinggi, serta memiliki beberapa aliran sungai yang mungkin mengakibatkan bencana banjir.
BACA JUGA:Segera Berlakukan One Way
“Maka kita perlu meningkatkan kesiagaan, sebagai pelaku penanggulangan bencana untuk terus memonitor secara berkala informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman. Sekaligus melaksanakan upaya mitigasi kebencanaan, sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan dari semua stake holder terkait,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ia mengingatkan, pentingnya koordinasi yang sinergis dalam menghadapi ancaman bencana alam.
“Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana, terutama dalam mengantisipasi dan merespons bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang potensial terjadi di wilayah kita,” terangnya.
Dandim Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan mengatakan, kegiatan apel siaga sangat penting demi meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh pihak terkait. Yakni baik dari segi pengurangan risiko, mitigasi hingga penanganan bencana secara lebih tanggap dan efektif.
BACA JUGA:Waspadai Cuaca Ekstrem, BPBD Cirebon Siaga 24 Jam
“Apel kesiapsiagaan ini diharapkan mampu menjadi momentum, dalam memperkuat kerja sama antar lembaga dan masyarakat. Tentunya untuk menghadapi bencana hidrometeorologi di masa mendatang,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana menambahkan, jika di berbagai kesempatan selalu mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebencanaan.
“Apalagi pada Februari 2024, diprediksi merupakan puncaknya musim penghujan. Di mana ada beberapa wilayah di Kuningan terdata sebagai daerah yang rawan kebencanaan seperti banjir, pergerakan tanah hingga longsor,” bebernya.
Bahkan sebagai wujud nyata, pihaknya gencar membentuk relawan tanggap bencana di tiap desa. Sekaligus sosialisasi mitigasi bencana yang digelar di tiap kecamatan dan desa-desa rawan kebencanaan.(ags)