CIREBON-Jelang Hari Raya Idul Adha, penjual hewan kurban mulai banyak order. Salah satunya hewan kurban sapi milik Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan di Desa Kubang, Kecamatan Talun.
Hampir 200 ekor sapi sudah ada yang memesan untuk kurban di Hari Raya Idul Adha, nanti.
“Disini total ada sekitar 200 ekor sapi. Semua sudah ada yang memesan, tinggal 10 sapi lagi, yang belum terjual,” tutur Yuwenda, anggota KTTS Padusan, sekaligus peternak sapi.
Dikatakan Yuwenda, sapi yang terjual mempunyai harga yang berbeda-beda, mulai harga termurah Rp24 juta hingga termahal di harga Rp83 juta.
BACA JUGA:Serapan Anggaran DPUTR Minim
“Tergantung ukuran sapinya. Untuk sapi yang besar, tinggal dua lagi yang belum terjual,” ujarnya.
Terkait pemesan sapi, Yuwenda menyebutkan, rata-rata pembeli menaruh dana pertama jauh-jauh hari, sejak Idul Fitri. Sapi tersebut kemudian dititipkan untuk kurban di hari Raya Idul Adha.
Kendati demikian, jika dibandingkan dengan penjualan tahun kemarin, sapi yang terjual pada Idul Adha tahun ini jumlahnya masih jauh lebih sedikit.”Pada tahun 2023, sebanyak 300 ekor sapi ludes terjual di waktu yang nyaris sama,” tuturnya.
Yuwenda memprediksi, hal itu terjadi karena populasi sapi sendiri memang sedikit. Pihaknya juga tidak berani mendatangkan sapi dalam jumlah banyak seperti tahun kemarin, mengingat tahun ini masih ada sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
BACA JUGA:Permodalan Nasional Madani Rayakan Ulang Tahun Perak
“Tapi kalau sapi-sapi disini sih, alhamdulillah aman dari PMK. Beberapa hari lalu dari Dinas Pertanian juga sudah kesini melakukan pemeriksaan,” paparnya.
Ditegaskan Yuwenda, pihaknya tidak terburu-buru untuk berbelanja sapi lagi sebelum 10 ekor sapi yang tersisa itu habis. Selain itu, pihaknya juga harus lebih teliti dan selektif lagi ketika mendatangkan sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sementara itu, Kuwu (Kepala Desa) Kubang, Wawan Karyawan mengatakan, KTTS Padusan di desanya merupakan kelompok ternak terbaik nasional dari sisi penggemukan. Kelompok tersebut pernah mendapat penghargaan dari Presiden RI, saat itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Awalnya, kata Wawan, peternak sapi berdiri sendiri-sendiri. Kemudian, pihak desa memfasilitasi penyatuan para peternak dengan membentuk kelompok ternak. “Kita fasilitasi untuk kandangnya itu dari tanah bengkok Desa Kubang,” ujarnya.
BACA JUGA:Penjual Hewan Kurban Mulai Kebanjiran Order