Potensi lahan pekarangan di Kabupaten Kuningan, menurut data dari statistik mencapai 10.000 hektare atau 36 persen dari luas lahan pertanian. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sampai saat ini, sebagian besar lahan pekarangan masih belum dimanfaatkan sebagai areal pertanaman aneka komoditas pertanian, khususnya komoditas pangan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah.
Wahyu hadir di acara pemberdayaan kelompok wanita tani untuk mengentaskan kemiskinan dan stunting melalui olahan pangan (Misting Opa). Pemberdayaan ini digelar di Desa Kalimanggis Kulon, Kecamatan Kalimanggis dan Desa/Kecamatan Cidahu, akhir pekan kemarin.
Wahyu menuturkan program Misting Opa ini merupakan salah satu terobosan Diskatan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan. Tujuannya untuk memanfaatkan lahan pekarangan melalui penanaman sayur-sayuran sebagai sumber pangan yang beragam, bergizi, sehat dan aman serta halal.
BACA JUGA:ASN Nyalon Pilkada Harus Cuti
“PKK bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam menuntaskan kemiskinan dan stunting melalui olahan pangan tahun 2024 secara optimal. Kegiatan ini diharapkan terlaksana secara berkelanjutan, sehingga ketersediaan pangan dapat terwujud. Serta kemiskinan dan stunting yang menjadi fokus permasalahan dapat dituntaskan," papar Wahyu Hidayah.
Wahyu mengatakan, saat ini program Misting Opa telah dilaksanakan di beberapa desa di wilayah Kabupaten Kuningan. Antara lain Desa Haurkuning, Desa Situsari, Desa Gunungsari, Desa Margamukti, Desa Tembong, Desa Dukuhlor, Desa Cidahu dan Desa Kalimanggis Kulon.
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan melalui program Misting Opa di antaranya adalah bantuan sarana dan bibit hortikultura untuk budidaya pemanfaatan lahan keluarga. Khususnya pekarangan dan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (PSK) kelompok tani dalam bentuk kursus tani.
"Kursus tani yang diajarkan adalah pengolahan pangan menjadi olahan pangan kreatif. Seperti puding daun kelor, naget daun kelor, dan sebagainya," jelas mantan Kepala Diskominfo tersebut.
BACA JUGA:Nilai Pasar Bintang Baru Persebaya Malik Risaldi Bisa Meroket Setelah Masuk Timnas Indonesia
Menurut Wahyu, tujuan dari program Misting Opa yaitu untuk meningkatkan SDM petani dan produktivitas hasil olahan. Juga konsumsi pangan masyarakat melalui pemanfaatan secara optimal sumber daya pangan pertanian keluarga di perdesaan.
“Sasaran program ini di antaranya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan guna memacu produktivitas pangan-pertanian keluarga. Meningkatkan pemahaman dan pelaku utama dalam meningkatkan tambahan pendapatan keluarga. Mengentaskan kemiskinan, stunting, pengangguran, serta pengendalian inflasi daerah," ujar Wahyu.
Program Misting Opa tahun ini cukup berbeda dengan hadirnya Miss Cassandra Hallett di Desa Cidahu dan Desa Kalimanggis Kulon. Miss Cassandra Hallett adalah relawan dari program US Peace Corps. Peace Corps adalah lembaga dan program independen pemerintah Amerika Serikat yang melatih dan mengerahkan sukarelawan untuk memberikan bantuan pembangunan internasional.
”Saya berusaha mencari proyek yang bisa saya bantu di Kabupaten Kuningan, saya melihat bahwa Kuningan memiliki banyak potensi di bidang pertanian. Saya tertarik dengan pemberdayaan petani lokal dan hal ini menjadi salah satu misi saya dalam penugasan di Kuningan," tutur Cassandra.
BACA JUGA:Ian Maatsen, Calon Pemain Timnas Indonesia Bikin Blunder Fatal di Liga Champions