BACA JUGA:Tak Usah Demo di MK, Prabowo Ajak Pendukung Tetap Bersikap Sejuk dan Damai
Penerapan one way selama masa mudik misalnya, turut mempengaruhi waktu menginap para tamu yang telah melakukan reservasi.
“Tak sedikit mereka yang menghindari waktu one way sehingga di reschedule ke hari berikutnya, sehingga okupansi pun tetap tinggi hingga tanggal 15 April," tuturnya.
Bukan hanya masyarakat yang mudik ke Cirebon yang menginap di hotel pada momen libur lebaran kali ini. Namun ada juga mereka yang sengaja transit untuk melanjutkan perjalanan menuju Semarang hingga Surabaya.
BACA JUGA:Yordania vs Indonesia: Garuda Muda Hanya Butuh Hasil Imbang
Tersedianya akses tol turut memberikan kontribusi pada peningkatan okupansi hotel di Cirebon.
"Meski okupansi tinggi untuk length of stay di Kota Cirebon saat ini tidak ada yang lebih dari 2 Malam," terang Imam Reza Hakiki.
Sementara itu, di bulan depan akan ada beberapa long weekend di bulan Mei 2024. Kiki optimis okupansi akan kembali meningkat di momen long weekend ini.
Hingga saat ini okupansi hotel di kota Cirebon selalu meningkat di weekend.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Okupansi Hotel di Kota Cirebon Meroket pada Libur Lebaran 2024
Untuk long weekend ini ia memprediksi angka city okupansi bisa mencapai 80% hingga 90%.
"Untuk meningkatkan lama waktu tamu menginap, pemerintah bisa mulai memperbaiki jalan di Kota Cirebon dan mendambah destinasi wisata baru agar para wisatawan semakin nyaman dan balik lagi ke Cirebon.
INCAR WISATAWAN MALAYSIA
Sementara itu, dibukanya penerbangan internasional di BIJB Kertajati telah membuka peluang besar untuk menambah pasar wisatawan mancanegara hadir ke Cirebon.
BACA JUGA:Bupati Imron Lantik Ribuan PPPK
Namun hingga saat ini nampaknya baik pemerintah daerah maupun pegiat pariwisata di Cirebon belum masif untuk memperkenalkan Cirebon ke kancah Internasional.