CIREBON-Kepempinan Ketua KONI Kabupaten Cirebon Sutardi Raharja disoal. Pasalnya, sembilan pengurus KONI periode 2023-2027 diganti.
Proses pergantian itu dinilai dilakukan secara sepihak. Imbasnya, sembilan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dicopot melakukan perlawanan.
Anggota Bidang Organisasi KONI Kabupaten Cirebon, Jayadi mengaku, tidak terima dengan manuver Ketua KONI Sutardi Raharja melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada sembilan pengurus.
Sebab, kata Jayadi, PAW pengurus tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Terlebih tidak ada Surat Peringatan (SP) 1, SP2 maupun SP3.
BACA JUGA:Sutardi Tegaskan Keputusan PAW Pengurus Sudah Final
“Alasan dilakukannya PAW ini tidak jelas. Saya bersama pengurus lainnya yang di PAW jelas tidak terima dengan keputusan tersebut,” kata Jayadi saat konferensi pers, Selasa (27/2).
Tidak hanya Jayadi, Bendahara KONI, H Surya pun turut di-PAW. Surya mengaku tidak paham apa yang disangkakan ketua KONI terhadap dirinya.
Padahal, kata Surya, usia kepengurusan KONI saat ini belum genap satu tahun. “Dilantik pada 27 Juni 2023 lalu. Bahkan, belum ada event atau kegiatan di daerah,” ujarnya.
Menurutnya, surat PAW sendiri keluar tertanggal 7 Februari 2024. Namun, saat ditanya perihal kapan usulan PAW itu dilakukan, Sutardi tak pernah menjawab.
Sementara, ada sembilan pengurus yang di-PAW ketua KONI, tanpa alasan yang jelas.
BACA JUGA:Bupati Imron Ajak Santri Berprestasi dan Tidak Takut Bersaing
“Anehnya lagi, PAW juga menyasar ketua harian yang sejatinya bukan produk dari ketua KONI Kabupaten Cirebon. Karena pada Musorkab 2023 lalu putaran pertama itu melakukan bergaining. Artinya, ketua harian tidak bisa diberhentikan, karena harus melalui Musorkab,” ujarnya.
Lebih lanjut, Surya menjelaskan, keputusan organisasi ini bukan perseorangan melainkan kolektif kolegial.
“Kalau sudah seperti ini, gimana KONI bisa maju dan meraih prestasi,” tambahnya.
Pengurus lainnya yang dilakukan PAW pun angkat bicara. Anggota Devisi Hukum KONI, Niko Bhineko mengatakan, pergantian ini tidak mengandung unsur objektivitas.