Blok Kalijaga Desa Mundupesisir rutin kebanjiran setiap tahunnya. Bahkan, dalam setahun, rumah warga di blok ini terendam banjir sampai tiga kali. Sehingga, warga mengaku sangat jenuh dan capek dengan bencana banjir tahunan ini.
DENY HAMDANI, Mundu Pesisir
“KAMI warga Blok Kalijaga sudah sangat capek dan jenuh dengan banjir tahunan ini. Banjir di blok ini sudah lama, dan setahun itu bisa dua sampai tiga kali banjir,” ujar salah seorang warga Blok Kalijaga, Marsa Subadri kepada Radar Cirebon, kemarin.
Pria yang akrab dipanggil Badri ini menjelaskan, penyebab banjir karena sedimentasi Sungai Kalijaga dan masih banyak titik di wilayahnya yang tidak memiliki tanggul.
“Lumpur sudah tebal jadi sungai dangkal. Terus tidak semua ada bantaran sungai, di belakang masih banyak titik yang enggak ada tanggulnya,” tuturnya.
BACA JUGA:KPU Jabar Minta Pemda Siapkan Nakes saat Pemilu
Diakui Badri, dirinya sudah sangat jenuh dan capek, dimana tempat tinggalnya menjadi lokasi langganan banjir setiap tahunnya.
“Setiap habis banjir bersih-bersih rumah, pasti banyak lumpur dan barang-barang di rumah pada kotor harus dicuci,” keluhnya.
Badri sangat berharap, Pemkab Cirebon dan instansi terkait segera mengatasi persoalan banjir di daerahnya dengan melakukan pengerukan lumpur Sungai Kalijaga dan membuat tanggaul sehingga warga tidak dipusingkan lagi dengan banjir yang datang setiap tahun ini.
“Saya berharap cepat ada penanganan, jangan dibiarkan seperti ini sehingga terjadi banjir dan banjir lagi setiap tahunnya,” katanya.
BACA JUGA:Perbaikan Infrastruktur Bertahap Berkelanjutan
Terpisah, Kuwu Mundu Pesisir H Khaerun mengatakan, sejumlah desa di Kecamatan Mundu menjadi langganan banjir sudah sangat lama. “Khususnya Blok Kalijaga itu sudah sangat lama sekali menjadi langganan banjir, dalam satu tahun bisa berulang-ulang banjirnya,” ujar Khaerun.
Menurutnya, terjadinya banjir di sejumlah desa di Kecamatan Mundu karena faktor pendangkalan sungai. “Semuanya karena sungai sudah dangkal, termasuk Sungai Kalijaga sudah sangat dangkal karena sudah 30 tahun tidak ada normalisasi sungai tersebut,” ujarnya.
Ditegaskan Khaerun, ketika Sungai Kalijaga dilakukan normalisasi, maka tidak hanya berdampak pada desanya saja. “Ketika Sungai Kalijaga dinormalisasi, maka desa lain tidak banjir lagi karena Sungai Kalijaga ini muara dari beberapa sungai di Mundu,” pungkasnya. (*)