CIREBON - Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon terus mengembangkan jangkauan pelayananya bagi masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon. Dimana, saat ini jumlah pelanggan air PDAM terus mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.
Berdasarkan data yang ada, tercatat per 31 Desember 2023 mencapai 42 ribu pelanggan. Dari jumlah itu, 97 persennya merupakan pelanggan rumah tangga. Sementara, sisanya terbagi ke sosial, niaga kecil, niaga besar, instansi pemerintah dan pelanggan lainnya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE MH mengatakan, jumlah pelanggan tersebut terlayani secara teknis melalui 8 kantor cabang yang tersebar di wilayah Kabupaten Cirebon. Saat ini, kata Suharyadi, pihaknya tengah konsen menambah jumlah pelanggan. Sebab, potensi besar penambahan pelanggan itu dari kawasan industri di wilayah Timur Kabupaten Cirebon. Hal itu sejalan dengan banyaknya masukan permohonan pengajuan untuk pelayanan dari sejumlah pelaku usaha dan industri.
BACA JUGA:Ambruk Lagi...Ambruk Lagi...Oh, Pataraksa
“Seperti kita ketahui, wilayah Timur sedang tumbuh kawasan industri yang memiliki potensi besar untuk ditindaklanjuti dalam peningkatan pelanggan. Dan di tahun 2024 ini kami awali dengan pemasangan pipanisasi di wilayah Timur,” terangnya saat ngobrol bareng (ngobeng) bersama awak media di Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Selasa (16/1).
Kata dia, saat iniada 18 perusahaan yang berdiri wilayah Timur telah mengajukan permohonan sambungan baru air dari Perumda Tirta Jati. Saat ini, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan investor untuk pemasangan pipanisasi.
Masih, menurut Suharyadi, pemasangan pipanisasi itu dengan membuat jalur sepanjang 12 km dari WTP Tawangsari, Kecamatan Losari. Dengan idol kapasitas 50 liter per detik dari tekanan debit air yang mumpuni tentunya sudah mampu untuk diupayakan pipanisasi.
Saat ini, kata pria berkacamata itu, jumlah pelanggan yang baru terlayani dari aspek pelaku industri masih kecil dan kurang dari 10 perusahaan. Sehingga, yang terbaru dari permohonan jumlah pemasangan yang masuk, dan tercatat sebanyak 18 industri.
BACA JUGA:Dies Natalis ke-63, UGJ Gelar Berbagai Kegiatan
“Sudah ada 18 perusahaan yang mengajukan dan sudah disurvei kebutuhan. Agar tidak menyalahi aturan, kami selalu melakukan kajian teknis dan keuangan yang hasilnya layak dilakukan pemasangan dan kerjasama,” ungkapnya.
Permintaan dari industri sendiri, lanjut Suharyadi, ada dari Pabrik Cat Avian, Pakan Ternak Pokphand, Indofood, Pabrik Hebel dan lainnya. “Untuk industri yang sudah menjadi pelanggan kita di Timur, ada PT Taekwan, PT Longrich, Faksindo dan beberapa lainnya termasuk industri garmen,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Suharyadi juga menyampaikan, bagi industri yang ingin menggunakan air sumur artesis berdasarkan aturan Permen ESDM tentunya harus ada rekomendasi dari PDAM. Bahkan untuk aspek pelayanan dan terkait proses perizinan jika lolos verifikasi maka harus direkomendasikan.
“Ketika kami mampu melayani tentunya, akan memberikan informasi sanggup. Namun, sebaliknya, jika tidak sanggup melayani, kami akan mengeluarkan rekomendasi proses perizinan sumur artesis atau sumur dalam,” tandasnya.
Suharyadi menambahkan, pemasangan sambungan baru kepada pelanggan beririsan yang berujung pada penambahan PAD. Di 2023, anggaran laporan keuangan target di angka Rp1,3 miliar dengan prediksi realisasi sekitar Rp1,5 miliar. “Tahun ini, kami kembali targetkan hampir Rp 1,7 miliar untuk laba di 2024 ini. Semoga dengan target tersebut bisa tercapai dengan tepat ditambah dengan adanya pemasangan pelanggan baru,” pungkasnya. (**)