-PAN 4,1%
-Demokrat 4,0%
-PSI 2,9%
-Gelora 2,8%
-PPP 1,2%
-Perindo 0,6%
-UMMAT 0,3%
-PBB 0,1%
-Hanura 0,1%
-Buruh 0,1%
-Undicide 13,4%
Untuk parpol baru, Ade Irfan mengatakan PSI dan Partai Gelora mengalami peningkatan. Apabila tren ituterus belanjut, diprediksi kedua partai tersebut lolos ke DPR RI atau Senayan. “Jadi itu, jika tren itu terus, tidak menutup kemungkinan keduanya lolos ke parlemen," imbuhnya.
BACA JUGA:Mahfuz Sidik Bantu Tajug Al Mawaddah
Dikatkaan Ade Irfan, PSI mengalami kenaikan elektabilitas karena faktor Ketua Umum Kaesang Pangarep yang bisa menggaet pemilih muda, faktor Jokowi, dan masifnya alat peraga. Sedangkan kenaikan elektabilitas Gelora karena memberikan tawaran program yang tidak digunakan parpol lain untuk kampanye. “Program yang ditawarkan Gelora itu relate dengan elektabilias partai,” tandasnya.
Menyikapi hasil survei Median, Sekjen DPN Partai Gelora H Mahfuz Sidik mengatakan peningkatan elektabilitas Gelora karena ada sejumlah alasan. Pertama, kata Mahfuz, sejak akhir 2019 sampai pertengahan 2022, pihaknya fokus membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.
“Struktur partai lengkap 100 persen di kota/kabupaten hingga tingkat kecamatan. Selain itu, pada periode September sampai Desember 2023, sebagai pendatang baru, kita masifkan atributisasi caleg dan partai hingga masuk ke pemukiman warga,” ujarnya.