Bahaya Khawatir Berlebihan

Kamis 28 Dec 2023 - 18:51 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Siti Jubaedah

YANG sering jadi bahasan permasalahan manusia adalah kekhawatiran soal kehidupan yang sudah terjamin. Persoalan rezeki misalnya.

Terkadang terpikirkan tidak menutup kemungkinan banyak orang yang mengkhawatirkan tentang biaya hidup kian semakin mahal. Kondisi keuangan juga kadang begitu-begitu saja.

Karir juga seolah serasa stuck, usaha sulit berkembang, ditambah ada cicilan utang yang tak kunjung lunas. Serta masih banyak hal yang menjadi problematika ekonomi manusia.

Padahal, alam sudah memberikan sinyalnya. Sebuah riset menunjukkan, orang yang merasa selalu terbebani dengan pikiran dan khawatir akan hal yang belum pasti, ia merasa serba kekurangan.

BACA JUGA:Pergantian Tahun Momentum Evaluasi Diri

Merasa ada yang tidak adil soal karunia rezeki. Hal itulah justru akan menghambat manusia memiliki nasib lebih baik.

Kenapa begitu? Karena alokasi energi otak terserap sinyalnya menguras cukup besar untuk memikirkan hal-hal yang belum jelas. Seharusnya yang dilakukan adalah berpikir kreatif.

Tentu menjawab pertanyaan, bahwa mengapa orang kaya itu cenderung semakin kaya, orang miskin tetap miskin dan orang kekurangan akan terus bertahan merasa kekurangan.

Kekhawatiran yang terlalu itulah, yang membahayakan diri sendiri. Sehingga manusia menjadi tidak sesegera mungkin untuk bergerak mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

BACA JUGA: Obyek Wisata Setu Sedong Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Kini Dilengkapi Taman Bermain

Mengkhawatirkan soal rezeki, mari kita semestinya tak perlu khawatir. Tenangkan hati kita untuk senantiasa yakin akan takdir Allah.

Istirahatkan diri dari hal-hal yang menguras pikiran dan perasaan. Yakinlah, rezeki kita sudah terjamin. Karena untuk urusan ini, hewan melata yang tak punya alat gerak sekalipun sudah Allah jamin rezeki hidupnya.

Segala makhluk hidup juga Allah jamin rezekinya. Lalu kenapa masih ragu akan Sang Pencipta yang maha memberi rezeki untuk manusia.

Maksimalkan diri untuk fokus pada tujuan dan tempat yang semestinya. Yakni yang perlu kita khawatirkan adalah seberapa sungguh-sungguh diri ini dalam taat. Seberapa ikhlas diri dalam berbuat kebaikan.

Kategori :

Terkait

Sabtu 10 Aug 2024 - 20:01 WIB

Waktu Guru dan Professional Burnout

Minggu 28 Jul 2024 - 10:56 WIB

Jawaban Atas Pertanyaan

Jumat 01 Mar 2024 - 16:42 WIB

Korelasi Ilmu dengan Problematika Hidup

Kamis 29 Feb 2024 - 17:46 WIB

Eksistensi AI Pada Generasi Alfa