Antisipasi Bencana Banjir, KAI Daop 3 Siapkan AMUS di 17 Titik

Jumat 29 Nov 2024 - 19:05 WIB
Reporter : M Hasanuddin
Editor : M Hasanuddin

CIREBON – Alat Material Untuk Siaga (AMUS) ditempatkan di 17 titik stasiun Daop 3 Cirebon. Penempatan ini disiapkan untuk mengantisipasi potensi bencana banjir dan penurunan permukaan tanah di daerah pemantauan khusus menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.

Dalam rangka menyambut periode Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), KAI Daop 3 Cirebon telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan perjalanan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon.

Vice President Daop 3 Cirebon, Mohamad Arie Fathurrochman, mengatakan bahwa KAI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2025, terutama dari sisi prasarana kereta api.

Prasarana kereta api memegang peranan penting sebagai faktor utama yang memastikan perjalanan kereta berjalan lancar, tepat waktu, dan aman.

KAI Daop 3 Cirebon telah memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerja Daerah Operasi 3 Cirebon. Setidaknya terdapat 9 titik daerah rawan yang teridentifikasi sebagai potensi lokasi banjir dan daerah dengan kontur tanah yang labil.

Untuk meminimalkan potensi gangguan perjalanan KA akibat cuaca yang mulai memasuki musim penghujan, Daop 3 Cirebon melakukan berbagai upaya, di antaranya normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.

Selain itu, Daop 3 Cirebon juga memperkuat penahan tanah dengan retaining wall maupun bronjong di daerah dengan pengawasan khusus, serta menempatkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 17 titik.

Lokasi penempatan AMUS ini meliputi Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.

Alat Material Untuk Siaga (AMUS) merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, seperti bantalan kayu dan beton, karung isi pasir, penambat rel, dan batu balas. Persiapan ini dilakukan untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.

“Kami juga menerjunkan petugas ekstra untuk melakukan pemantauan di titik-titik daerah dengan pengawasan khusus, serta menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra, dan petugas pemantau daerah khusus,” pungkas Arie. (ade)

 

Tags :
Kategori :

Terkait