Kendati LSM Frontal sempat berseteru dengan mantan Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat beberapa bulan lalu, namun akhirnya kedua pihak memilih berdamai. Bahkan Ketua LSM Frontal Kuningan Uha Juhana terang-terangan menjadi garda terdepan dalam membela mantan orang nomor satu di Kota Kuda yang dilengserkan mendadak tersebut. Uha dan rombongannya juga ikut hadir dalam acara perpisahan Pj Bupati di Teras Pendopo Pemkab Kuningan, Selasa (5/11/2024).
Aktivis yang doyan menggelar unjuk rasa itu berkata jika penggantian mendadak Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat sangat jelas telah merusak tatanan pengelolaan pemerintahan daerah, demokrasi dan partisipasi publik. Kenapa? Karena keputusan itu diambil hanya didasarkan pada surat permohonan pencopotan yang diusulkan oleh 3 partai politik pendukung atau pengusung calon bupati yaitu Golkar, Gerindra dan Nasdem yang ditujukan kepada Mendagri.
“Kami menyayangkan pihak Kemendagri langsung merespons adanya surat tersebut tanpa terlebih dahulu melakukan langkah konfirmasi atau tahapan konsultasi. Baik dengan DPRD Kuningan maupun pihak-pihak lainnya yang terkait. Seharusnya dilakukan dulu proses monitoring, evaluasi bahkan penilaian objektif atas kinerja dari Pj Bupati Kuningan yang seperti kita ketahui bersama hanya menyisakan tinggal 1 bulan lagi masa tugasnya,” tegas Uha, Selasa (5/11).
Maka di sinilah diperlukan adanya kearifan dan kebijaksanaan dari pemerintah pusat sebelum mengambil sebuah kebijakan yang strategis. Jangan sampai pada akhirnya sebuah kebijakan yang diambil karena informasi yang salah atau sepihak justru malah membuat polemik dan masalah di kemudian hari untuk masyarakat Kuningan.
BACA JUGA:Ratusan Polisi Jalani Tes Urine
“Bayangkan saja kalau suatu waktu atau setiap ada ketidaksukaan terhadap seorang pejabat publik, lantas partai yang kebetulan saat ini sedang berkuasa lalu dengan mudahnya mengajukan surat permohonan penggantian dan pasti dikabulkan,” ungkapnya.
Terus, lanjut Uha, bagaimana dengan fungsi yang melekat dari DPRD, fungsi dari Inspektorat daerah serta fungsi adanya evaluasi atas indikator kinerja selama ini? Buat apa juga ada lembaga resmi yang mengawasi jalannya pemerintahan kalau tidak dipakai dan hanya menghabiskan anggaran uang rakyat saja? Tentu tidak ada artinya sama sekali.
Apalagi redaksi dalam surat aduan itu sangat tidak adil, tendensius dan zalim, dengan melimpahkan semua masalah dan kesalahan pada orang yang baru menjabat. Kalau melihat isi dari tulisannya jelas sekali memakai bahasa birokrat dan hampir pasti ada campur tangan pihak lain.
Pihaknya tidak mempermasalahkan surat itu. Hak mereka untuk berdemokrasi. “Tapi mohon maaf jauh dari objektif dan disayangkan, dan sangat politis,” ucapnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Tingkatkan Partisipasi Pemilih Muda
Ditegaskannya, bahwa surat dari tiga parpol tersebut bertujuan menjatuhkan kehormatan orang atau menyerang pribadi dari Iip Hidajat, selaku Pj Bupati Kuningan. Yang belum tentu juga kebenarannya dan sesuai dengan hal apa yang dituduhkan kepadanya dapat dibuktikan benar atau salah.
“Tentu kita semua prihatin dengan adanya kejadian ini, kasihan Pak Iip, satu bulan menjelang pensiun dihabisi bukan malah diapresiasi di ujung masa akhir pengabdiannya. Karena orang itu pasti ada baiknya dan tidak mungkin salah terus,” tandas dia.
Dan yang sangat disayangkan dan menjadi sorotan luas secara nasional, sambung Uha, pada akhirnya adalah orang Kuningan secara keseluruhan. “Kok sadis banget ya, sampai ada yang mempertanyakan seperti itu. Membuat rusak nama baik Kuningan,” tandasnya.
“Kalaupun Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat harus diganti, apa yang bisa diperbuat dengan waktu hanya 1 bulan? Atau katakanlah dosa dari Pak Iip sangat berat, kan bisa ditindak setelah yang bersangkutan berhenti atau pensiun. Lebih kagetnya lagi ternyata banyak masyarakat Kuningan yang menyukai dan mencintai gaya kepemimpinan dari Pak Iip Hidajat yang dikenal ramah, rendah hati dan kolaboratif. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu bertindak tidak adil,” sambung Uha.
BACA JUGA:Beri Dukungan Penataan, Bakal Disulap Jadi Objek Wisata Potensial