BARAKORANRADAR.CO – Timnas Indonesia ditunggu lagi penampilannya dalam ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bulan Oktober 2024, Indonesia sudah ditunggu Bahrain.
Tampil di markas Bahrain, Indonesia pastinya harus waspada. Khususnya terkait dengan faktor non teknis di lapangan. Ada banyak faktor non teknis di lapangan saat Bahrain menjamu Indonesia bulan Oktober nanti. Simak beritanya berikut ini. Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan saat menghadapi Bahrain pada matchday ketiga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. BACA JUGA:Dinding Rumah Warga Ambruk, BPBD Lakukan Penanganan Darurat Kabarnya, suporter tuan rumah Bahrain memiliki cara tersendiri dalam meneror lawan, yakni dengan menembakkan laser. Ya, cara meneror lawan dengan menembakkan sinar laser memang sudah muncul sejak lama. Metode itu pernah marak beberapa tahun lalu. Namun, siapa yang menyangka ternyata cara itu masih digunakan oleh suporter Bahrain. Teror tembak laser itu dipraktikan suporter Bahrain kepada para pemain Jepang saat The Pearl Divers, julukan Bahrain, takluk 0-5 di Bahrain National Stadium pada matchday kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. BACA JUGA:Dinding Rumah Warga Ambruk, BPBD Lakukan Penanganan Darurat Kejadian itu terungkap saat striker Jepang, Ayase Ueda, akan melakukan eksekusi penalti pada menit ke-37. Namun, penggawa Feyenoord itu tak terpengaruh dan sukses menjebol gawang Bahrain untuk membuka keran keunggulan Samurai Biru. Jepang pun pada akhirnya menggila saat melawan Bahrain. Tanpa ampun, mereka melibas tuan rumah dengan skor lima gol tanpa balas. Ueda menambah satu gol lagi pada menit ke-57, diikuti dengan brace Hidemasa Morita (61' dan 64') serta Koki Ogawa (81'). Ini jadi kemenangan kedua yang diraih Jepang pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. BACA JUGA:PAM Tirta Kamuning Genjot Penyediaan Air Minum untuk Masyarakat Sebelumnya, Samurai Biru juga sukses meraih kemenangan telak saat menghadapi Tiongkok beberapa hari sebelumnya. Jepang menang 7-0. Nah, untuk Timnas Indonesia, teror laser ini perlu diwaspadai. Sebab, bukan tidak mungkin suporter Bahrain akan mengulangi hal yang sama saat kedua tim berjumpa pada 10 Oktober mendatang. Timnas Indonesia sendiri punya cerita dan kenangan kurang bagus dengan laser. Mereka pernah mengalami teror itu di Piala AFF 2010 alias 14 tahun silam. BACA JUGA:Pemelihara Landak Jawa Dipidana 5 Tahun, Anggota Komisi III DPR Sebut Harusnya Hukuman Administratif Saja Saat itu Timnas Indonesia sedang bagus-bagusnya dan sudah terbukti pernah mengalahkan Malaysia pada laga penyisihan Grup A Piala AFF 2010. Tim besutan Alfred Riedl kala itu menang 5-1. Namun, pada final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, ada oknum suporter Malaysia yang dengan sengaja menembakkan laser warna merah ke muka kiper Timnas Indonesiax Markus Maulana Horison. Aksi itu berhasil mengganggu konsentrasi sang penjaga gawang. Hasilnya, Timnas Indonesia kebobolan tiga gol dengan sangat cepat. Garuda pun saat itu harus memupus mimpi untuk meraih gelar Piala AFF untuk pertama kalinya. (*)
Kategori :