CIREBON - Dalam rapat kordinasi (rakor) kali ini, Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya membahas terkait tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cirebon.
Ia menekankan kepada kepala dinas maupun para camat, untuk mensuport pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024.
Salah satunya, dengan menentukan tempat pemungutan suara (TPS). Katanya, TPS jangan sampai berada di lokasi yang rawan bencana seperti banjir maupun bencana lainnya.
"Salah satu rakor ini, untuk antisipasi terkait dengan Pilkada 2024. Penetapan TPS-nya jangan sampai di area yang rawan bencana," ujar Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya kepada Radar Cirebon, Senin (9/9/2024).
BACA JUGA:Pemkab Buka Peluang Ekspor Mangga ke Jepang
Karena itu, Wahyu Mijaya meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon untuk memetakan wilayah yang rawan bencana.
Setelah nanti didata, hasil pemetaan itu akan dijadikan sebagai tempat yang tidak boleh sebagai TPS.
"Tadi saya minta dipetakan oleh BPBD, daerah-daerah mana saja yang memang menjadi perhatian. Jangan sampai menetapkan titik lokasi (TPS, red) tapi itu menjadi rawan bencana, misalnya banjir," ujar Wahyu Mijaya, usai memimpin rakor di aula Paseban Setda Kabupaten Cirebon.
Menurut Wahyu Mijaya, bencana alam yang patut diwaspadai pada waktu pemungutan suara adalah bencana banjir. Karena, pada bulan November ini, diprediksi sudah berada di musim hujan. Sehingga, dimungkinkan akan terjadi banjir.
BACA JUGA:Hari ini, MTQ Ke-54 Kabupaten Majalengka Siap Dibuka
"Tanggal 27 November kemungkinan musim hujan. Makanya saya tadi minta dipetakan daerah mana saja yang rawan (banjir, red)," kata Wahyu.
Ia juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat. Hasil komunikasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, pada bulan Oktober nanti wilayah Kabupaten Cirebon sudah memasuki musim hujan.
Walaupun saat ini Kabupaten Cirebon dan daerah lainnya di Ciayumajakuning sudah mulai hujan, namun hujan yang turun masih ringan.
"Ciayumajakuning itu lebih lama kering (kemaraunya, red) dibandingkan dengan kabupaten/kota lain. Sehingga kekeringan masih kita antisipasi. Kelihatannya sih agak mulai masuk hujannya di bulan Oktober," tandasnya. (cep)