Kebut Pengupasan Bukit di Jalintim

Alat berat yang diterjunkan rekanan terus melakukan pengupasan bukit kembar jalan lingkar timur (jalintim) ruas Garatengah-Karangmangu untuk mencegah terjadinya longsor.-Agus Panther/Radar Kuningan-radar cirebon

Pengguna jalan yang kerap memanfaatkan ruas jalan lingkar timur (jalintim), dimohon untuk bersabar. Sebab akses jalan dari Garatengah maupun Karangmangu belum dibuka untuk umum alias masih ditutup.

Pihak rekanan yakni PT Feri dari Bandung masih melakukan pemapasan bukit. Empat alat berat dan beberapa kendaraan dump truk pengangkut tanah diterjunkan ke lokasi oleh kontraktor guna mempercepat proses pemapasan bukit kembar di jalintim. 

Pembiayaan untuk pemapasan bukit kembar jalintim berasal dari Kementerian PUPR sebesar Rp8 miliar. Tujuannya agar tidak terjadi longsor yang bisa menutupi badan jalan. Bukit yang sebelumnya menjulang tinggi di sisi dan kanan badan jalan, kini nampak mulai landai. 

Pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal, trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Sedangkan trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja. 

BACA JUGA:Aep Surahman Sekda Definitif

Penutupan ruas jalan Garatengah-Karangmangu berimbas terhadap kepadatan volume kendaraan di jalan nasional Kuningan-Cirebon. Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sejumlah titik. 

Banyak juga pengguna jalan yang berniat ke Ciawigebang atau wilayah timur Kuningan lainnya dari Cilimus, akhirnya menggunakan jalan alternatif Japara-Sindangbarang. Meski jalannya tidak terlalu lebar namun cukup mulus dan tidak macet.

Rafik, pengawas dari PT Feri menjelaskan, pengupasan bukit menggunakan empat alat berat. Tanah yang dikupas sengaja diturunkan ke badan jalan supaya lebih mudah diangkut oleh dump truk. 

"Jadi banyaknya material tanah yang menutupi ruas jalan ini bukan karena longsor, tapi memang sengaja diturunkan tanahnya. Kan nantinya material tanah diangkut dump truk untuk dibuang ke tempat lain," kata Rafik, Kamis (14/12).

BACA JUGA:Sempat Viral, Kini Sudah Mulus

Rafik menjelaskan, proses pengupasan tebing akhir-akhir ini sering terkendala kondisi cuaca. Di mana tiba-tiba sering terjadi turun hujan. Sehingga alat berhenti sementara melakukan pengupasan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca cerah 

"Targetnya memang sampai akhir Desember 2023. Mudah-mudahan saja cuacanya bagus sehingga target bisa tercapai. Kalau hujan terus, ya bisa saja akhir Desember tidak rampung," katanya. (ags)

Tag
Share