Saka Tatal Mencari Keadilan: PK sampai Sumpah Pocong

Saka Tatal menjalani ritual sumpah pocong.-dedi haryadi-radar cirebon

CIREBON- Sidang Peninjauan Kembali (PK) ternyata bukan jalan terakhir bagi Saka Tatal untuk penegasan bahwa ia tak terlibat kasus Vina-Eky. Ia pun masih harus melakukan sumpah pocong. Usai ritual tersebut, kemarin, Saka Tatal mengaku lega.

Tak seperti biasanya, Padepokan Agung Amparan Jati di Blok Karangtengah Kidul, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, ramai dipenuhi oleh warga. Mereka penasaran dengan upaya mantan terpidana kasus Vina-Eky, Saka Tatal, melakukan ritual sumpah pocong.

Pantauan Radar Cirebon, sejak pagi warga mulai berdatangan ke lokasi sumpah pocong. Padahal ritual itu baru dilaksanakan usai Salat Jumat. Di lokasi itu, tampak dua lembar kain kafan tampak dibentangkan. Bunga tujuh rupa dan sejumlah wewangian juga turut ditaburkan, sebagaimana mempersiapkan untuk orang yang meninggal dunia.

Sejatinya, dua lembar kain kafan itu disiapkan untuk proses sumpah pocong untuk Saka Tatal dan Rudiana. Namun hingga prosesi berakhir, Rudiana tidak bersedia datang. Kendati demikian, prosesi itu tetap menarik minat warga masyarakat untuk datang. Beberapa orang bahkan naik ke atas pagar untuk menyaksikan prosesi itu lebih jelas.

BACA JUGA:Veddriq dan Rizki Sudah Ditunggu Presiden Jokowi

Salah satu warga, Farid, mengaku penasaran dengan prosesi sumpah pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal. Pasalnya, tidak saja karena perkara yang menjerat Saka Tatal sedang ramai diperbincangkan, tetapi juga karena prosesi sumpah pocong yang menurutnya sangat langka. “Penasaran karena jarang-jarang lihat prosesi sumpah pocong," ujar warga Plumbon itu kepada Radar Cirebon.

Warga lainnya, Yanti, mengaku merasa simpati dengan apa yang terjadi pada Saka Tatal. Sejauh yang ia ikuti dari media, menurutnya, Saka Tatal bukanlah orang yang bersalah dalam kasus pembunuhan Eky dan Vina tersebut. “Kasihan banget. Nyari keadilan sampai segitunya," ujarnya.

Warga lainnya bernama Aliyah (38) asal Kecamatan Arjawinangun. Ia datang dengan sang suami sejak pukul 11.30 WIB. “Penasaran pengen lihat sumpah pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal," tuturnya kepada Radar Cirebon.

Ia bahkan rela berdasakan demi melihat prosesi sumpah tersebut. Menjelang siang, situasi semakin ramai. Semakin lama, tempat itu semakin penuh dan tampak kurang kondusif. Ditambah lagi, pelaksaan sumpah pocong sempat tertunda sekitar 1 jam karena menunggu rombongan Farhat Abbas selaku tim kuasa hukum Saka Tatal.

BACA JUGA:Man City vs Man United: Adu Gengsi Rival Abadi

Awalnya akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB, tapi baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB. Situasi pun semakin ramai saat Saka Tatal tiba di lokasi kejadian, pada pukul 13.44 WIB. Massa yang memadati teras pendopo pun telibat saling dorong karena ingin melihat Saka Tatal. Teriakan simpatisan kepada Saka Tatal semakin keras.

“Hidup Saka Tatal. Saya yakin kamu benar, nak. Bebaskan terpidana lainnya juga, buktikan mereka tidak bersalah," ucap salah satu penonton sambil berteriak dengan suara keras saat kedatangan Saka Tatal.

Sementara itu, tepat di depan teras, puluhan wartawan juga bersiap untuk mengabadikan momen langka itu. Sesekali mereka merasa terusik dengan ulah Sebagian warga yang memaksa mendekat. Prosesi sumpah pocong sendiri diawali dengan memandikan Saka Tatal oleh sejumlah pengurus padepokan. Setelah itu, Saka Tatal dibaringkan di atas kain kafan. Beberapa petugas kemudian membungkus Saka Tatal hingga menyerupai jenazah.

Sebelum mengucap sumpah, lantunan azan sempat dikumandangkan. Kemudian prosesi dilanjutkan membacakan dua kalimat syahadat. Setelah itu, Saka Tatal dibimbing untuk menyampaikan sumpah sesuai dengan kasus yang dituduhkan kepadanya. Usai sumpah, prosesi selanjutnya dilanjutkan dengan pembacaan doa. Kemudian kain kafan yang tadinya dibalut ke tubuh Saka Tatal, dilepas kembali. Prosesi atau ritual sumpah pocong itu pun selesai dilaksanakan.

Tag
Share