Cuaca Ekstrim, Harga Cabai Terus Naik, Sekarang Rp 100 Ribu/ Kg

Akibat cuaca ekstrim berdampak pada harga cabai yang terus naik dan sekarang di pasaran mencapai Rp 100 ribu per kilo. -dokumen -istimewa

CIREBON- Kenaikan harga cabai tak hanya terjadi di Kota Cirebon, melainkan juga di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Adanya anomali cuaca diduga menjadi salah satu faktor yang mendorong suplai komoditas cabai mengalami penurunan.

Kepala DKP3 Kota Cirebon Hj Elmi Masruroh MSi mengatakan memang salah satunya karena faktor cuaca ekstrem juga yang membuat suplainya menjadi berkurang. Tapi, mudah-mudahan kondisi ini tidak terlalu lama, karena memang kenaikan harga cabai ini hampir setiap tahun selalu ada. Untuk itu,  ia mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan di lingkungan sekitar untuk dijadikan lahan pertanian urban. Salah satunya dengan menanam cabai dan sayuran lainnya.

Di DKP3 Kota Cirebon sendiri, lanjut Elmi, ada program pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai jenis bahan pangan lokal. Program pemanfaatan lahan pekarangan itu kami beri namanya Kampung Pangan Lestari Hijau (KPLH).

BACA JUGA:Pesan Pj Bupati Kuningan Kepada ASN, Yaitu Jaga Integritas, Profesional, dan Melayani.

Pasalnya, dengan menanam cabai sendiri, masyarakat bisa mendapatkan suplai cabainya sendiri untuk dikonsumsi. Dengan demikian, diharapkan akan dapat membantu menurunkan harga cabai yang tengah melambung di pasaran. “Kalau suplainya terpenuhi, otomatis akan membuat harga cabai di pasaran akan sedikit demi sedikit turun lagi," katanya.

Elmi mengatakan, hingga kini sudah ada sebanyak 34 RW di Kota Cirebon yang mengikuti program itu dan dampak paling terasa adalah masyarakat dapat menjaga ketahanan pangan di tingkat keluarga. Menurut dia, program itu dapat dikategorikan sebagai upaya Pemkot Cirebon dalam menerapkan diversifikasi berbasis pangan lokal.

Dilapangan,  harga cabai di pasar tradisional di Kota Cirebon terpantau masih tinggi jelang ganti tahun. Bahkan untuk komoditas cabai rawit merah, harganya hampir mencapai Rp100 ribu per kilogram. Seperti di Pasar Kanoman, Selasa (12/11/2023), harga cabai rawit merah telah menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai sendiri telah berlangsung sejak awal bulan November lalu.

BACA JUGA:Terbengkalai 10 Tahun, Proyek Rp 4 Miliar Masjid Agung Sumber Rampung Tahun Ini

"Sudah mau sebulanan lebih. Bertahap dari yang sebelumnya Rp50 ribuan, sekarang sudah Rp100 ribu per kilo," tutur Ecih, salah satu pedagang yang ditemui Radar Cirebon.

Selain cabai rawit merah, jenis cabai-cabaian lain juga mengalami kenaikan. Kenaikannya bahkan mencapai 2 kali lipat dibanding harga normal. Cabai rawit hijau atau cabai biuti misalnya, yang biasa dijual Rp20 ribu per kilogram, kini beranjak hingga Rp45 ribu per kilogram.

Kemudian cabai merah yang normalnya dijual Rp25 ribu per kilogram, kini menjadi Rp75 ribu per kilogram. Begitupun dengan cabai hijau yang biasanya dibanderol Rp20 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp75 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Mahfuz Sidik: Keberlanjutan Kunci Konsistensi Kemajuan

Menurut informasi, kata Ecih, kenaikan harga cabai-cabaian disebabkan oleh pengaruh faktor cuaca yang menyebabkan ketersediaan barang pun menjadi terbatas. Hal itu, kat Ecih membuat para pedagang mulai mengurangi stok cabai.

Sebab, jika terlalu banyak menyetok cabai, namun daya beli masyarakat yang mulai menurun, maka potensi kerugian akan semakin besar. “Kalau sekarang sih nyetok kalau barangnya sudah habis aja. Kalau banyak-banyak, takutnya nggak habis (tidak terjual, red) katanya.**

Tag
Share