Mahfuz Sidik: Keberlanjutan Kunci Konsistensi Kemajuan

Sekjen DPN Partai Gelora H Mahfuz Sidik MSi.-istimewa-radar cirebon

CIREBON- Sekjen DPN Partai Gelora H Mahfuz Sidik MSi menyinggung soal capaian pembangunan era Presiden Jokowi dengan era sebelumnya.

Pada era Presiden Jokowi, kata Mahfuz Sidik, pemerintah menetapkan fokus dan prioritas pembangunan infrastruktur untuk menopang dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Konsep jaring pengaman sosial untuk warga tidak mampu, diubah dari BLT menjadi Kartu Sehat, Kartu Pintar, dan seterusnya. Berikut penjelasan Mahfuz Sidik dalam bentuk tanya jawab.

Tanya:
Bagaimana pendapat Pak Mahfuz Sidik tentang capaian pembangunan era Presiden Jokowi dan bagaimana perbandingan dengan era sebelumnya?

BACA JUGA:Tim Basket Putra-Putri SMAK Penabur Cirebon Juara DBL West Java-East Region 2023

Jawab:
Jika diukur dari rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi, selama 2004-2013 mencapai rata-rata 5,78%, sementara pada 2014-2022 sebesar 4,12%. PDB Indonesia pada 2013 mengalami kenaikan 66,83%, sementara pada 2022 mengalami kenaikan 36,7%. Pada 2008 Indonesia menghadapi krisis ekonomi global sehingga pertumbuhan ekonomi turun dari 6% menjadi 4,6% di tahun 2009.

Namun pada 2010 naik lagi ke angka 6,2%. Pada 2020-2022 Indonesia kembali menghadapi krisis ekonomi global. Pada akhir 2019 pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, lalu mulai 2020 anjlok ke angka 3% akibat pandemi Covid-19. Tahun 2022 tingkat pertumbuhan ekonomi merangkak naik ke angka 5,3%.

Tanya:
Apa artinya?

Jawab:
Pada era Presiden SBY, beliau telah meletakkan pondasi kemajuan ekonomi yang bagus dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDB nasional.

BACA JUGA:Kemenag Buka Jadwal Pelunasan Biaya Haji Khusus

Secara politik, Indonesia juga mulai diakui sebagai negara muslim demokratis terbesar di dunia. Dalam hubungan internasional, peran diplomasi Indonesia juga mulai diperhitungkan.

Pada era Presiden Jokowi, beliau menetapkan fokus dan prioritas pembangunan infrastruktur untuk menopang dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Konsep jaring pengaman social untuk warga tidak mampu diubah dari BLT menjadi Kartu Sehat, Kartu Pintar, dan seterusnya.

Catatan khususnya adalah pada kemampuan dan keberhasilan Indonesia melewati pandemi Covid-19, serta akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Saat ini Indonesia juga masih menghadapi kiris akibat perang Rusia-Ukraina dan ditambah perang Israel-Palestina.

Tanya:
Apakah itu dapat disebut sebagai keberlanjutan dengan penyesuaian pada fokus dan prioritas pembangunannya?

Tag
Share