Ziarah Melukis Sunan Matangaji di Bantaran Sungai Situ Gangga

Ziarah melukis Sunan Matangaji bersama Budayawan Suryawan SSn di bantaran sungai, tepat di depan petilasan Sunan Matangaji (Situ Gangga), Karyamulya, pada Kamis 1 Agustus 2024 lalu.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Warga RT/RW 1/9 Malangse, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, menggelar ziarah melukis Sunan Matangaji bersama Budayawan Suryawan SSn.

Kegiatan diadakan di bantaran sungai, tepat di depan petilasan Sunan Matangaji (Situ Gangga), Karyamulya, pada Kamis 1 Agustus 2024

Kegiatan dimulai pukul 20.30 WIB. Abdullah Amin SPdI, salah seorang warga setempat, menjelaskan alasan diundangnya seniman. 

BACA JUGA:Bahas Perubahan Perda PDRD Masuk Prolegda 2025, Masyarakat Ajukan Judicial Review

Ia mengungkapkan ketertarikan untuk menggali dan menelusuri sejarah petilasan Matangaji.

”Karena banyak yang sudah hampir punah atau rusak, saya memiliki keinginan untuk mengungkap sosok Pangeran Sultan Matangaji dan petilasannya,” ujar Amin kepada Radar Cirebon, Minggu 4 Agustus 2024.

Selain melukis, diskusi mengenai sejarah, khususnya mengenai tindak-tanduk Sunan Matangaji, berlangsung dengan antusias. Malam semakin larut, dan warga semakin bersemangat.

BACA JUGA:UGJ Cirebon Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Lulusan

Ahli Naskah Kuno, Muhammad Mukhtar Zaedin, turut membagikan pandangannya mengenai Sejarah Peteng. 

Ia menyebutkan bahwa Sultan Matangaji tidak dibunuh oleh Ki Muda dan menegaskan bahwa trah Sunan Gunung Jati tetap terjaga.

Menurut Mukhtar, hingga saat ini, sumber tertulis mengenai peristiwa pembunuhan Sultan Matangaji oleh Ki Muda belum jelas.

BACA JUGA:Ratusan Pelari Ciayumajakuning Ikuti AIO Run 2024

”Belum ada sumber yang dapat menunjukkan bukti tersebut,” tutur Mukhtar kepada Radar Cirebon pada Oktober 2021 lalu.

Mukhtar berpendapat bahwa peristiwa tersebut mungkin saja merupakan rekayasa kolonial untuk memperparah situasi politik.

Tag
Share