Titik Gempa di Kecamatan Garawangi, Tapi Dampak di 3 Kecamatan Lain
Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat meninjau kondisi rumah Engkos di Desa Jagara untuk melihat kondisi rumah terdampak gempa, Jumat siang 26 Juli 2024.-dokumen -tangkapan layar
KUNINGAN- Dua kali gempa di Kabupaten Kuningan pada Kamis 25 Juli , sekitar pukul 04.01.58 WIB berkekuatan magnitudo 3,6 dan pukul 17.36.41 WIB berkekuatan magnitudo 4,1 menyebabkan 3 kecamatan terdampak.
Yaitu di Kecamatan Darma, Kecamatan Nusaherang dan Kecamatan Kuningan. Gempa susulan yang ketiga kalinya terjadi pada Jumat 26 Juli 2024 pukul 10.49.45 WIB berkekuatan Magnitudo 3,9.
Hal ini direspons Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat dengan meninjau kondisi rumah Engkos di Desa Jagara untuk melihat kondisi rumah terdampak gempa, Jumat siang 26 Juli 2024.
BACA JUGA:Jaksa Jawab PK Saka Tatal: Tak Konsisten, Novum Hanya Didapat dari Medsos
“Titik gempa ada di Kecamatan Garawangi, di Desa Sindangsari, tetapi di sana tidak terdampak apa-apa. Yang terdampak di 3 kecamatan dengan menyebabkan kondisi rumah dan musala rusak ringan, itu pun karena konstruksi yang kurang baik atau bangunan tua," papar Iip.
Raden Iip Hidajat menyebutkan bahwa tidak ada korban meninggal. Adapun secara rinci gempa telah menyebabkan bangunan rusak ringan sejumlah total 9 rumah dan 1 musala.
“Di Desa Jagara terdapat satu rumah rusak, di Nusaherang ada 6 rumah dan 1 musala serta di Kecamatan Kuningan sebanyak 2 rumah mengalami kerusakan. Berdasarkan pengecekan di lapangan, semua rumah yang dilaporkan terdampak gempa, kondisinya rusak ringan," terang Iip.
BACA JUGA:Indonesia vs Malaysia: Misi Lolos Final
Mengantisipasi ke depan, Iip Hidajat meminta agar masyarakat dapat tenang dan tidak mengalami kegelisahan berlebih.
“Jangan panik, apabila ada gempa susulan segera keluar rumah dan segera berlindung, bisa di bawah meja apabila tidak memungkinkan keluar rumah. Segera menuju titik kumpul aman,” papar Iip.
Pemerintah daerah juga sedang melakukan inventarisasi dan terus berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder terkait agar dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah sosialisasi kepada masyarakat.