Tahun Ini di Bangun TPAS Regional di Desa Walahar, Kabupaten Cirebon Sebagai Tuan Rumah, Segini Luas

Pj Bupati Cirebon H Wahyu Mijaya SH MSi bersama tim dari Provinsi Jawa Barat meninjau lokasi yang akan dijadikan sebagai TPAS regional di Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon, kemarin.-dokumen -tangkapan layar

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan fasilitasi dari Pemerintah Provinsi. Sehingga nantinya untuk pengelolaan TPAS regional tersebut menunggu petunjuk atas fasilitasi Pemprov Jawa Barat. 

BACA JUGA:Inflasi Terjaga, Harga Stabil

“Kalau memang pengelolaannya dilimpahkan ke kabupaten tentu bukan persoalan, tapi itu menunggu petunjuk dari provinsi nantinya,” beber Wahyu.

Menurutnya, kunjungan ke Desa Walahar baru tahapan awal. Dirinya datang bersama tim dari luar negeri tersebut untuk melihat kondisi di lapangan. Berdasarkan presentasi yang disampaikan oleh tim tersebut, lanjut Wahyu, untuk luasan 8 hektare saja, mampu mengolah sampah sampai dengan 2000 ton per hari. 

“Saya kira ini akan sangat cukup membantu kondisi penanganan sampah bagi Cirebon Raya, dimana nantinya sebagian sampah dari Kota Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Kabupaten Cirebon sendiri sebagai tuan rumahnya,” jelas mantan Kadisdik Jawa Barat itu.

BACA JUGA:Pj Walikota Menjadi Pembina Upacara di SMP Islam Al Azhar 5

Diungkapkannya, produksi sampah Kabupaten Cirebon mencapai 1200 ton per hari. “Sebagian sudah dikirim ke TPAS Kubangdeleg, nantinya kalau ini sudah beroperasi sampah dari wilayah barat akan dikirim ke TPAS regional sehingga akan lebih efisiensi menghemat biaya yang timbul,” tuturnya.

Wahyu berharap, tidak akan ada tiping fee untuk pengiriman sampah. “Kalaupun ada, harapannya kecil sehingga tidak memberatkan biaya yang timbul,” katanya.

BACA JUGA:Jelang Sidang PK Saka Tatal, PN Cirebon Masih Irit Bicara

Namun demikian, ia masih belum mengetahui jelas kapan akan dilakukan pembangunan fisik untuk TPAS regional tersebut.

Terkait persetujuan warga sekitar kata Wahyu, hak tersebut tentunya sudah tertuang dalam dokumen teknis feasibility study (FS) yang sudah dilakukan jauh-jauh hari. 

“Saya kira untuk persetujuan sudah, karena inikan prosesnya sudah lumayan lama, kan dokumen FS nya sudah ada, untuk pembangunan sendiri tepatnya kapan kita belum tahu, mudah-mudahan dari kunjungan ini lancar dan ada kepastian,” pungkasnya. 

Tag
Share