Diskatan Gencarkan Konservasi Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) sebagai upaya pengendalian hama tikus di areal pertanian, Sabtu (13/7).-ist-radar cirebon

Untuk pengendalian hama tikus yang menyerang areal pertanian di sejumlaj wilayah, Pemerintah Indonesia secara serentak menggelar Gerakan Masal Bangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) secara nasional. Upaya ini pun dilakukan di wilayah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, dengan membangun Rubuha, Sabtu (13/7).

Rubuha adalah struktur buatan yang dirancang khusus untuk menarik dan mendukung populasi burung hantu, yang secara alami merupakan predator dari hama-hama pertanian tertentu. Antara lain memakan hama seperti tikus, kumbang, dan serangga lainnya yang merugikan tanaman pertanian. Upaya ini merupakan langkah yang murah, mudah dan ramah lingkungan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi mengatakan, pihaknya bersama-sama melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dalam rangka pengendalian serangan tikus dengan membangun atau membuat Rumah Burung Hantu (Rubuha). Hal ini sebagai upaya gerakan pengendalian serangan tikus secara efektif, efisien, murah, dan memiliki nilai konservasi yang tinggi. 

"Jadi kami melakukan konservasi burung hantu agar memiliki tempat untuk berteduh. Tempat untuk dia bisa mencari mangsa di wilayah hamparan areal sawah. Satu Rubuha bisa untuk 5 hektare sawah dan kami melakukan Gerdal secara masal di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan," jelas Wahyu Hidayah. 

BACA JUGA:Dorong Istri H Rokhmat Ardiyan Nyalon Bupati Kuningan

Menurut Wahyu, pihaknya telah melakukan pembangunan Rubuha di Kabupaten Kuningan sebanyak 25 buah Rubuha. Metode ini merupakan cara konservasi burung hantu untuk pengendalian tikus. Harapannya pengendalian tikus dapat dilakukan secara mudah, murah, dan memiliki nilai konservasi yang tinggi, melalui konservasi burung hantu.

Wahyu menuturkan banyak manfaat yang didapatkan dengan pemasangan Rubuha. Intinya, dengan memasang Rubuha, tidak hanya mengurangi kerusakan lingkungan akibat pestisida tetapi juga meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan. 

Melalui Rubuha, lanjut Wahyu, maka serangan tikus dapat terkendali secara maksimal, murah, mudah, efisien dan ramah lingkungan. "Dengan memfasilitasi populasi burung hantu, adanya Rubuha membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal. Hal ini penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem pertanian," sebut mantan Kepala Diskominfo Kuningan tersebut.

Wahyu mengungkapkan, manfaat lainnya yaitu pengurangan penggunaan pestisida dan potensi peningkatan hasil panen dapat mengurangi biaya produksi bagi petani. Sehingga meningkatkan keuntungan mereka dalam jangka panjang. 

BACA JUGA:Realisasi Jauh dari Target

Rubuha bukan hanya menawarkan solusi praktis untuk masalah pertanian saat ini, tetapi juga berpotensi menjadi bagian integral dari pertanian masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

"Ayo mari kita lestarikan burung hantu karena dengan burung hantu, maka hama serangan tikus di wilayah pertanian dapat dikendalikan.” ajaknya (ags)

Tag
Share