Capres Ganjar Dorong UU Perampasan Aset Koruptor Disahkan

Capres Ganjar Pranowo mengatakan kalau dirinya terpilih jadi presiden RI maka, akan menjadikan Pulau Nusakambangan sebagai tempat penahanan untuk kasus korupsi.-dokumen -Radar Cirebon

CIREBON - Kedatangan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo disambung atusias mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Banyak gagasan yang disampaikan Capres yang berpasangan dengan Cawapres Mahfud MD ini, sala satunya soal pemberantasan korupsi di Indonesia.

Menurut mantan Gubernur Jateng ini,  saat ini rakyat sudah sangat marah terhadap tindak korupsi. Oleh karena, untuk itu ada beberapa hal yang akan dilakukan jika terpilih. Yakni penguatan KPK, independensi KPK, dan menyeret para pelaku tindak korupsi ke Nusakambangan. “Pejabat yang korupsi agar mereka bisa memahami dan mengerti tidak mengulangi perbuatannya akan kita bawa ke Nusakambangan.

Beberapa hal yang juga akan didorong adalah, sambung dia  terkait penanganan tindak pidana korupsi adalah pengesahan UU Perampasan Aset bagi koruptor dan penerapan kurikulum anti KKN sejak dini. Sehingga perang melawan KKN bisa dilakukan sejak dini oleh semua lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Para Ketua RW se Kota Cirebon, Ikuti Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Saya membawa gagasan gandakan anggaran, sikat KKN, dan poles birokrasi. Korupsi membuat sektor penerimaan negara tidak optimal, korupsi ini yang harus dilawan karena membuat masyarakat kita susah," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo datang berdiskusi dengan mahasiswa UMC (Universitas Muhammadiyah Cirebon), Jumat (8/12/2023), Capres Ganjar Pranowo akan menjadikan Pulau Nusakambangan sebagai tempat penahanan untuk kasus korupsi.

“Karena kejahatan yang dilakukan luar biasa berdampak, maka tempatnya juga harus yang khusus. Kami akan jadikan Nusakambangan sebagai tempat tahanan untuk terpidana kasus korupsi," ujar Ganjar Pranowo yang langsung disambut riuh tepuk tangan mahasiswa yang hadir.

BACA JUGA:Kementerian PANRB Sempurnakan Portal Nasional Pelayanan Publik

Dalam diakusi itu, ada tiga penanya dari mahasiswa UMC yang tiga pertanyaannya langsung dijawab tegas oleh Ganjar. Terkait menggandakan anggaran, kata Ganjar, ia melihat saat ini penerimaan pendapatan negara masih belum optimal karena terjadi kebocoran anggaran akibat perilaku koruptif para oknum pejabat. “Kalau korupsinya bisa kita tekan, maka jumlah anggaran yang ada tentu bisa kita gandakan. Ini tentunya bisa disalurkan ke sektor lain seperti infrastruktur, gaji guru dan lain-lain," paparnya.

Sebelum datang ke Kabupaten Cirebon, Ganjar sendiri baru saja melalui serangkaian agenda kampanye ke beberapa daerah di Nusantara. Ia datang ke Merauke, lalu NTT, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Di beberapa twmpat tersebut, Ganjar berdialog dengan beberapa perwakilan masyarakat terkait kondisi dan situasi yang terjadi. “Bayangkan, di Merauke seorang pendeta harus menolong proses melahirkan, tidak ada obat, nakes, maupun dokter,” katanya.

BACA JUGA:Bupati Cirebon Raih Banyak Penghargaan di Bidang Pengelolaan Keuangan

“Di Bima dan Mataram banyak petani menanyakan kelangkaan pupuk, di Kaltim tukang ojek harus antri lama untuk bisa mendapatkan BBM. Kita akan mendorong keadilan sosial bisa dirasakam semua masyarakat Indonesia," bebernya.

Di akhir paparannya, Ganjar menyebut dalam Pemilu selalu ada harapan, ada pro kontra. Sehingga tempat terbaik adalah ruang-ruang diskusi. Setiap calon pemilih punya hak bertanya, sehingga Ganjar meminta agar calon pemilih untuk bisa bertanya langsung pada para kandidat terkait ide dan gagasannya untuk membangun Indonesia.**

Tag
Share