Ciptakan Ruang Publik Aman dan Berdaya bagi Perempuan

Pelecehan seksual mengurangi kebebasan bergerak bagi perempuan, terutama anak-anak perempuan. Hal ini mengurangi kemampuan mereka untuk berpartisipasi di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan publik. 

Adanya ancaman pelecehan tersebut juga akan membatasi akses mereka terhadap layanan publik dan kenikmatan aktivitas budaya dan rekreasi. Serta berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Pelecehan seksual terhadap perempuan di ruang publik dan tempat kerja seringkali diabaikan. Padahal hal ini merupakan ancaman serius terhadap kesetaraan hak kerja bagi perempuan. Sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi perempuan yang akan membuat lebih produktif dalam pekerjaannya. 

Baru-baru ini ada artikel berjudul "There is a Sexual Harassment Problem in the Human Rights World" yang ditulis oleh penulis Amerika Haley Byrd Wilt. Isinya, menyatakan bahwa banyak aktivis perempuan yang menjadi sasaran pelecehan seksual oleh para pemimpin laki-laki, termasuk Dolkun Isa.

BACA JUGA:Akhirnya Buka Suara Mundur dari PDIP

Dolkun Isa adalah presiden Kongres Uighur Dunia saat ini. Setelah skandal itu terungkap, dia meminta maaf atas kesalahannya melecehkan seorang gadis Turki-Belgia, Esma Hazal Gün. Kongres Uighur Dunia juga mengeluarkan pernyataan untuk menyatakan keprihatinannya. Namun, mereka tidak memberhentikannya atau meminta pengunduran dirinya.

Perubahan kepemimpinan dan budaya adalah landasan bagi perubahan organisasi yang permanen dan bermakna untuk mengakhiri pelecehan seksual. Kini, semakin banyak suara dari komunitas Uyghur yang meminta adanya tindakan. Dia harus bertanggung jawab atas kesalahannya.

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal.

“Kami percaya bahwa setiap penyintas pelecehan seksual berhak mendapatkan suara mereka, hak-hak mereka harus dilindungi, dan perjalanan mereka menuju keadilan dan penyembuhan harus didukung,” ungkap Iis Sugiantoro, CEO Indodm.com dalam press release yang diterima Radar Cirebon, Rabu (19/6/2024). 

BACA JUGA:Kampung Quran Libatkan Santri dalam Penyembelihan Hewan Kurban

“Meskipun perusahaan kami bergerak dalam bidang pemasaran, tetapi kami sangat concern terhadap masalah-masalah pelecehan yang dihadapi perempuan sebagai sumbangsih kami untuk kesejahteraan perempuan Indonesia,” lanjutnya. (rls)

Tag
Share