Raup Untung, Pengusaha Digital Printing Kebanjiran Order dari Caleg dan Timses Capres-Cawapres

Seorang karyawan Lannel Digital Printing sedang mengerjakan pesanan alat peraga kampanye (APK) dari caleg dan timses capres-cawapres.-Agus Panther/Radar Kuningan-radar cirebon

Ya, tidak lama lagi pesta demokrasi lima tahunan yakni Pemilu serentak berupa Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) bakal diselenggarakan. Tentu saja momen ini mendatangkan berkah bagi para pelaku usaha digital printing di Kabupaten Kuningan. 

Betapa tidak, para pemilik digital printing meraup untung lantaran kebanjiran orderan pembuatan alat peraga kampanye (APK). Seperti baliho, spanduk, poster, sticker oneway way hingga stiker bergambar wajah dan nama caleg serta capres-cawapres. Jumlah APK yang dipesan pun tidak sedikit alias partai besar 

Salah satu digital printing yang kebanjiran pesanan adalah Lannel yang berlokasi Perum Ciporang, Kabupaten Kuningan. Pemilik usaha Lannel Digital Printing, Dani Iskandar tak menampik adanya peningkatan pesanan pembuatan APK. Peningkatan tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu saat KPU mengumumkan Daftar Calon Legislatif Sementara (DCS). 

Pesanan pembuatan APK terutama dari para caleg kembali meningkat setelah KPU mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) pada awal November. Pihaknya cukup kewalahan menerima pesanan APK yang datang setiap harinya.

BACA JUGA:Donasi untuk Palestina di Baznas Kuningan Terkumpul Rp720 Juta 

"Alhamdulillah sampai sekarang orderan untuk pembuatan APK terus meningkat. Dalam sehari bisa mencetak 1.000 lembar APK ukuran sedang, kalau ukuran besar sekitar 500 lembar. Kemungkinan ke depan, pemesan akan meningkat," papar pria yang akrab disapa Toleng tersebut, Kamis (7/12). 

Toleng menjelaskan, para caleg yang memesan APK jenisnya cukup bervariasi, sesuai kebutuhannya. Namun yang paling banyak dipesan para caleg yaitu banner, baliho dan sticker oneway way untuk dipasang di kaca belakang angkot. 

"Untuk menggarap pesanan sebanyak itu, kami mengerahkan tiga karyawan dibantu belasan siswa SMK Jurusan Multimedia yang tengah melaksanakan PKL. Semua pesanan berhasil diselesaikan tepat waktu," jelas Toleng. 

Dia mengaku tidak terlalu memaksakan pengerjaan pesanan yang menggunung tersebut karena pertimbangan keterbatasan alat cetak yang dimiliki. Dengan jumlah mesin cetak yang satu unit, pemesanan juga terpaksa dibatasi 

BACA JUGA:Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Santri

"Karena keterbatasan mesin cetak yang saya punya hanya satu unit, jadi proses produksi pun tidak terlalu dipaksakan. Saya tidak menambah karyawan, hanya kebetulan saja ada adik-adik SMK Multimedia yang membantu. Jam kerja karyawan hanya ditambah satu jam dari hari biasa karena kalau memaksakan produksi sampai malam khawatir mesin cetaknya rusak," ungkap Toleng.

Dani mengaku, pesanan cetak spanduk, banner, baliho dan stiker pada musim Pemilu ini meningkat hingga 10 kali lipat dibanding hari biasa. Jika sebelumnya memproduksi banner sekitar 100 lembar saja, kini bisa mencapai 1.000 lembar per hari. 

Untuk harga cetak, pihaknya masih memasang tarif normal.  Bahkan bisa jadi lebih murah jika pemesanannya dalam jumlah lebih besar. 

"Seorang caleg bisa memesan ratusan lembar. Bahkan pemesanan tidak hanya sekali. Contohnya sekarang caleg itu pesan 200, beberapa hari kemudian dia akan pesan lagi untuk bentuk dan ukuran berbeda. Alhamdulillah, kami kecipratan rezeki di pesta lima tahunan ini," kata Dani.

Tag
Share