Inovasi Kesehatan, Rumah Sakit Apung Diapresiasi Internasional
Program rumah sakit apung untuk wilayah terpencil awalnya digagas dr Lie Dharmawan selaku pendiri doctorSHARE.-ist-radar cirebon
Nama Indonesia kembali harum di mata dunia. Inovasi rumah sakit apung untuk akses kesehatan bagi masyarakat 3T oleh organisasi nirlaba doctorSHARE di Indonesia mendapat pengakuan dunia internasional setelah menang penghargaan inovasi di sektor kesehatan.
DoctorSHARE mendapat penghargaan di Ajang Zayed Sustainability Prize 2023 yang merupakan bagian dari World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023.
Dalam ajang itu, DoctorSHARE berhasil mengungguli lebih dari 5,000 organisasi/perusahaan yang berasal dr 150 negara di dunia.
Kegiatan itu dihadiri para presiden dan sejumlah kepala negara di dunia, termasuk Presiden Jokowi. Presiden Joko Widodo tampak duduk di sebelah Presiden PEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Dalam kegiatan tersebut, yayasan dokter peduli (doctorSHARE) dari Indonesia memenangkan penghargaan inovasi kesehatan yang secara langsung diberikan oleh Presiden PEA.
BACA JUGA:Sidang Dugaan Korupsi Netanyahu Berlanjut
Bangga akan pencapaian dan inspirasi anak bangsa, Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Tutuk Utomo Nuradhy selaku perwakilan doctorSHARE. Program rumah sakit apung untuk wilayah terpencil tersebut awalnya digagas dr. Lie Dharmawan selaku pendiri doctorSHARE.
Kisahnya menjadi viral di tanah air setelah membuat kapal rumah sakit apung swasta pertama di dunia dengan menjual rumahnya sendiri.
Selama 14 tahun menjangkau bangsa, doctorSHARE diketahui sudah memberikan dampak langsung kepada lebih dari 350 ribu masyarakat di seluruh wilayah pelosok tanah air. "Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Zayed Sustainability Prize atas pengakuan terhadap karya organisasi kami dan pemberian penghargaan yang bergengsi ini,” ungkap Tutuk Utomo Nuradhy – Managing Director doctorSHARE sebagai perwakilan oraganisasi di malam ajang penghargaan bergensi tersebut.
Tutuk Utomo mengatakan hadiah berupa dana sebesar USD600.000 tersebu membantu doctorSHARE untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat tidak mampu dan mengoptimalkan penggunaan rumah sakit apung bagi daerah-daerah Terdepan, Terluar, dan Terpinggirkan di Indonesia.
BACA JUGA:Kaum Bapak Perlu Paham Stunting
"Dana ini bisa membantu kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dapat mengubah hidup bagi kualitas hidup mereka sendiri, keluarga mereka, dan komunitas mereka,” tambah Tutuk menjelaskan rencana penggunaan dana hadiah Zayed Sustainability Prize yang diterima doctorSHARE.
Pada saat yang sama dr. Lie Dharmawan selaku pendiri doctorSHARE mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam serta mengajak semua pihak untuk lebih semangat lagi, berkolaborasi lebih masif lagi menghadirkan akses layanan kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat perifer, tidak saja di Indonesia, tetapi juga masyarakat kepulaluan di dunia internasional.
“Selamat kepada doctorSHARE, banyak pihak yang melihat dan mengkui, bahwa apa yang kita perbuat (pelayanan kita) memang berguna utk kemanusiaan. Terima kasih kepada Zayed Sustainability Prize dan seluruh keluarga besar doctorSHARE, di manapun berada,” ungkap Lie. “Kita sudah jadi pemain dunia, ini membuat saya baru akan pensiun di usia 100 tahun,” canda Lie memberi suntikan semangat kepada timnya. (flo/jpnn)