126.886 Kendaraan Tinggalkan Kuningan

Kendaraan roda dua tetap mendominasi pada arus balik Lebaran 2024 di jalan nasional Kabupaten Kuningan Jawa Barat.-Agus Panther/Radar Kuningan-radar cirebon

Puncak arus balik Lebaran 2024 dari Kabupaten Kuningan, diprediksi terjadi pada Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4). Hingga Sabtu sore (13/4/2024) sekitar pukul 17.00, totalnya sudah 126.886 kendaraan yang keluar dari Kuningan arah ke Cirebon. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah pada Minggu dan Senin, 14-15 April 2024. 

Ratusan ribu kendaraan yang keluar dari Kuningan tersebut terpantau di counter pendataan milik Dinas Perhubungan di Pos Pam Tugu Ikan Sampora, Kuningan. Data puluhan ribu kendaraan yang melintas di gerbang masuk dan keluar Kota Kuda itu tercatat selama 9 jam di hari Sabtu. 

Petugas dari Dinas Perhubungan Kuningan Cecep Yono menerangkan, volume kendaraan dari Sabtu pagi hingga sore setiap jamnya selalu bertambah. Terhitung mulai pukul 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB kendaraan yang keluar dari Tugu Ikan mencapai 126.886 kendaraan. Baik roda dua maupun roda empat. Sedangkan kendaraan yang masuk total sebanyak 148.207 kendaraan berbagai jenis.

Anak buah Kepala Dishub Kuningan itu mengatakan, kendaraan roda dua masih mendominasi arus balik. Jumlahnya mencapai 60 persen dibanding roda empat yang hanya 40 persen. 

BACA JUGA:Ingin Didampingi sampai Pencairan BPJS

"Sepanjang arus balik, kendaraan roda dua tetap mendominasi. Nopolnya juga beragam tapi, kebanyakan berpelat nomor Jakarta, Karawang, Bogor, Banten dan Sumatera. Sebagian ada juga dari wilayah Jawa Tengah," tutur pria yang akrab dipanggil Chepy tersebut, Minggu (14/4).

Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Sigit Suhartanto mengungkapkan, arus lalu lintas di persimpangan Tugu Ikan selama arus balik terbilang lancar. Petugas gabungan dari Operasi Ketupat Lodaya 2024 tetap bersiaga di titik keramaian sekitar pos. 

Antara lain mengatur kelancaran lalu lintas di titik rawan kemacetan. Seperti persimpangan Caracas, Pasar Cilimus, Taman Cilimus, dan juga persimpangan Panawuan. Arus kendaraan sering tersendat ketika di persimpangan karena ada kendaraan yang masuk ke jalan nasional dan juga banyaknya pengunjung pasar.

"Petugas gabungan bersiaga selama arus mudik dan balik lebaran. Ada beberapa titik simpul kemacetan yang mendapat perhatian petugas gabungan. Seperti depan Pasar Cilimus," sebut Kasat Lantas.

BACA JUGA:Ratusan Petugas Kebersihan Dapat THR dari Bupati Nina

Begitu juga di jalan lingkar timur (Jalintim), petugas gabungan tetap bertugas seperti biasa. Volume kendaraan yang melintasi Jalintim terus menurun. Petugas masih memasang tolo-tolo atau pembatas di setiap persimpangan.

Selama libur lebaran, Arus lalu lintas jalan utama Kuningan terpantau padat sejak H+1 Lebaran.  Agar tidak terjadi kemacetan, polisi pun memberlakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah persimpangan yang berpotensi menjadi simpul kemacetan. 

Dimulai dari jalur Utara, polisi memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di simpang Tugu Ikan Sampora. Kendaraan dari arah Cirebon diarahkan masuk ke jalan baru Lingkar Timur.  Kemudian di simpang Caracas, kendaraan dari arah Mandirancan dilarang langsung menyeberang, melainkan diarahkan melaju mengikuti arus hingga 500 meter dan baru diperbolehkan berputar arah. 

"Arus lalu lintas di Kabupaten Kuningan mulai terjadi peningkatan satu hari setelah Lebaran.  Sehingga kita menerapkan rekayasa lalu lintas. Di simpang Sampora lalin dari arah Cirebon kita alihkan ke jalan baru lingkar timur," sebut AKP Sigit Suhartanto.

Tag
Share